Cara Warga Berempati Hibur Korban Banjir
Red: Erdy nasrun
Ilustrasi banjir di Batang Jawa Tengah. | Foto: ANTARA/Aji Styawan
REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Serikat Pekerja Nasional (SPN) bersama Organisasi Kemasyarakatan Omah Tani dan Kampung Hijrah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menggelar pentas badut "ndower" untuk menghibur korban banjir terutama anak-anak.
Sekretaris SPN Kabupaten Batang Gotama Bramanti di Batang, Sabtu, mengatakan bahwa pentas badut yang diperankan oleh kaum ibu ini bertujuan untuk memberikan semangat dan menghibur anak-anak korban banjir.
"Kegiatan yang diinisiasi oleh tiga organisasi kemasyarakatan ini bertujuan untuk mengembalikan kepercayaan pada warga, khususnya anak-anak agar tetap semangat meskipun dalam kondisi yang tidak baik," katanya.
Dalam pentas badut "ndower" tersebut disuguhkan beberapa permainan yang bisa menghibur anak-anak meskipun di lokasi banjir.
Pemeran badut "ndower" Sulis mengatakan berperan sebagai badut di depan anak-anak korban banjir merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri karena bisa menghibur sekaligus menghilangkan trauma anak-anak terdampak banjir.
"Sungguh membahagiakan, kami bisa menghibur anak-anak yang terdampak banjir. Anak-anak juga terlihat antusias dan gembira dengan kehadiran kami," katanya.
Beberapa permainan yang disuguhkan di antaranya kereta api, bernyanyi, dan joget bersama-sama sambil diiringi musik.
"Anak-anak juga diberi kesempatan untuk mengenalkan diri di depan pengunjung supaya bisa memunculkan mental pemberani atau tidak merasa takut di depan publik," katanya.
Beberapa wilayah yang dilanda banjir antara lain Klidang Lor, Karangasem Utara, Kalisalak, Kelurahan Sambong, Kecamatan Batang, Sijono dan Kalibeluk (Kecamatan Warungasem), dan jalur pantura Tulis, dan Kandeman.
Bahkan, di wilayah Kecamatan Tulis, air kiriman dari Kawasan Industri Terpadu Batang juga menyebabkan air banjir mengalir ke jalur pantura sehingga menyebabkan kendaraan dari arah Semarang harus pindah ke jalur ke lajur berlawanan akibat tingginya genangan air.
Warga Desa Klidang Lor Siswanto mengatakan warga yang berada di dekat aliran sungai Sambong sudah mulai ada yang mengungsi karena air sungai sudah mulai meluap.
"Air sudah masuk ke rumah dan warga sudah mulai ada memindahkan barang-barang berharga, serta mengungsi ke tempat yang aman," katanya.