Sabtu 07 Jan 2023 20:46 WIB

18 dari 40 Pendaki Gunung Marapi Sudah Turun

Sebanyak 22 orang yang tersisa ini masih proses jalan keluar.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Gita Amanda
Erupsi Gunung Marapi, Sumatra Barat, Sabtu (7/1/2023)
Foto: Dokumentasi KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos P
Erupsi Gunung Marapi, Sumatra Barat, Sabtu (7/1/2023)

REPUBLIKA.CO.ID, KOTO BARU -- Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat, Ardi Andono, mengatakan sudah ada 18 orang pendaki Gunung Marapi yang berhasil turun. Sebelumnya ada 40 orang pendaki yang terjebak di atas Gunung Marapi ketika berkali-kali gunung tersebut erupsi hari ini, Sabtu (7/1/2023).

“Pendak yang sudah turun 18 orang,” kata Ardi.

Baca Juga

Ardi menyebut sisa 22 orang pendaki yang masih berada di atas gunung sejauh ini bisa dihubungi oleh tim di lapangan. Di mana 22 orang yang tersisa ini masih proses jalan keluar.

Ardi menyebut ke 40 orang pendaki ini baik 18 yang sudah berhasil turun maupun 22 orang yang masih dalam perjalanan dalam keadaan sehat. “Kondisi tidak ada yang sakit atau cedera,” ucap Ardi.

Para pendaki ini menurut Ardi naik pada Kamis (5/1/2023) dan Jumat (6/1/2023). Sebanyak 20 orang naik pada Kamis dan 20 orang pada hari Jumat.

Gunung Marapi hari ini tercatat sudah 9 kali Erupsi. Erupsi Marapi tanggal 07 Jan 2023 yakni pukul 06.11 WIB, pukul  09.44 WIB, pukul 10.34 WIB, pukul,11.35 WIB, pukul 11.44 WIB, pukul 12.30 WIB, pukul 14.51 WIB,  pukul 17.15 WIB dan teranyar pukul 18.21 WIB.

Saat erupsi ke sembilan ini, menurut pos pemantauan Gunung Marapi, tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 1.9 mm dan durasi lebih kirang 1 menit 2 detik.

Gunung Marapi merupakan salah satu Gunung api aktif yang ada di Sumatera Barat. Posisinya berada di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat dengan ketinggian 2.891 mdpl.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement