Sabtu 07 Jan 2023 21:55 WIB

Nelayan Aceh Temukan Imigran Rohingya di Perairan Pulau Rondo

Ada 16 kapal angkut imigran Rohingnya bergerak dari kamp pengungsian di Bangladesh.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Warga melihat perahu pengungsi Rohingya yang terdampar di pantai Pidie, Provinsi Aceh pada 28 Desember 2022.
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Warga melihat perahu pengungsi Rohingya yang terdampar di pantai Pidie, Provinsi Aceh pada 28 Desember 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Lembaga Panglima Laot Aceh menyatakan, para nelayan Aceh memantau adanya pergerakan kapal yang diduga kuat membawa para imigran Rohingya, Myanmar di kawasan Perairan Pulau Rondo, Kota Sabang, Provinsi Aceh. Keberadaan imigran Rohingya sebenarnya telah terpantau nelayan Aceh sejak beberapa waktu lalu.

Sekretaris Panglima Laot Aceh, Miftach Tjut Adek mengatakan, berdasarkan informasi awal dari Panglima Laot Ie Meulee Saiful Bahri, para nelayan telah menemukan imigran Rohingya. "Bahwa telah ditemukan pengungsi Rohingya oleh nelayan yang berada selatan  yang berjarak lebih kurang tiga mil dari Pulau Rondo," kata Miftach di Kota Banda Aceh, Sabtu (7/1/2023).

Miftach menyampaikan, nelayan Aceh sempat mengetahui keberadaan mereka ketika masih di wilayah perbatasan dengan negara tetangga. "Yang pasti dalam beberapa hari lalu nelayan kita ada melihat (imigran Rohingya), tapi masih di line perbatasan," ujar Miftach.

Hal senada juga disampaikan Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Iskandar Usman Al Farlaky. Dia membenarkan, para imigran Rohingya itu terpantau di kawasan Pulau Rondo, sejauh ini terlihat ada tiga kapal. "Iya (tiga kapal), posisinya tiga mil dari Pulau Rondo," katanya.

Terkait keberadaan mereka, Iskandar mengaku, belum dapat memastikan apakah mereka didaratkan atau dilakukan tindakan lainnya. Karena itu, ia terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait. "Sedang saya koordinasi dengan Danlanal Sabang," ujarnya.

Iskandar menyampaikan, pihaknya sempat mendapatkan informasi dalam rapat koordinasi dua hari lalu bersama unsur pemerintah pusat, keamanan, hingga UNHCR bahwa terdapat sekitar 16 kapal yang bergerak dari kamp pengungsian di Bangladesh. Para imigran Rohingnya itu bergerak di kawasan lepas pantai di atas Andaman dan Samudra Hindia.

"Kemarin sudah mendarat di Bireun, Aceh Besar, dan Pidie, dan ini terpantau tiga lagi. Maka kita perkirakan masih ada 10 kapal etnis Rohingya lagi yang berada di zona Andaman dan Samudera Hindia itu," ucap Iskandar.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement