Ahad 08 Jan 2023 07:45 WIB

Wapres: Kuota Haji Jamaah Indonesia Sudah Saatnya Kembali Normal

Sebelum pandemi, kuota normal jamaah Indonesia sekitar 210 ribu lebih.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolandha
Wakil Presiden Maruf Amin mendukung rencana Pemerintah Arab Saudi yang akan menormalisasikan penyelenggaraan ibadah haji pada 2023.
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden Maruf Amin mendukung rencana Pemerintah Arab Saudi yang akan menormalisasikan penyelenggaraan ibadah haji pada 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendukung rencana Pemerintah Arab Saudi yang akan menormalisasikan penyelenggaraan ibadah haji pada 2023. Termasuk dengan kuota jamaah haji Indonesia yang akan dikembalikan seperti sebelum pandemi.

"Kalau soal kuota haji saya kira pada saatnya memang harus kembali. Karena kalau sudah keadaan normal itu kan kembali ke normal," kata Kiai Ma'ruf usai menghadiri peringatan Haul Akbar ke-51 Mama KH Tubagus Muhammad Falak Abbas di Komplek Pesantren Al Falak di Pagentongan, Bogor, Sabtu (7/1/2023) malam.

Baca Juga

Ma'ruf mengatakan, sebelum pandemi, kuota normal jamaah Indonesia sekitar 210 ribu lebih. Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini berharap agar jumlah kuota jamaah haji sesuai jumlah tersebut bahkan jika bisa lebih.

Namun demikian, Ma'ruf menilai perlunya persiapan matang jika kuota haji Indonesia kembali normal.

"Kita sekarang harus sudah menyiapkan diri untuk memberangkatkan jamaah sejumlah paling tidak ya 210 ribu itu. Sesuai dengan kuota, bahkan bisa mungkin lebih. Itu menyangkut masalah penanganan haji itu bukan masalah gampang ya," katanya.

Selain itu, Ma'ruf menyinggung penetapan Biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) atau ongkos naik haji (ONH) agar lebih rasional. Sebab, penetapan ONH jauh lebih kecil dari biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) sehingga membuat jumlah subsidi biaya ibadah haji cukup besar.

"Ongkosnya supaya lebih rasional. Karena jangan sampai subsidinya itu terlalu besar sehingga nanti dana haji itu kemudian tergerus habis (dana) pokoknya. Kalau (dana) pokoknya habis itu akan menyulitkan yang ke belakang. Karena itu harus dirasionalisasi sesuai dengan, supaya tetap berkelanjutan, jadi sustainabilitynya harus dijaga," ujarnya.

Sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi berencana menormalisasikan penyelenggaraan ibadah haji pada 2023 setelah transisi pandemi Covid-19. Rencananya, kuota jamaah haji Indonesia akan dipulihkan seperti sebelum pandemi.

Sebagaimana diketahui, pada 2019 Indonesia mendapatkan kuota 214 ribu jamaah haji. Jumlah sebanyak itu dipangkas hingga separuh pada masa Covid-19 mewabah. Akibatnya, hanya 100.051 jamaah haji yang diberangkatkan pada 2022. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement