Ahad 08 Jan 2023 09:43 WIB

Putin Hadiri Kebaktian Natal Ortodoks Secara Privat

Umat Kristen Ortodoks merayakan Natal pada 6-7 Januari.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri kebaktian Natal di Katedral Kabar Sukacita di Kremlin Moskow di Moskow, Rusia, Jumat, 6 Januari 2023. Umat Kristen Ortodoks merayakan Natal pada 7 Januari, sesuai dengan kalender Julian.
Foto: Mikhail Klimentyev, Sputnik, Kremlin Pool Pho
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri kebaktian Natal di Katedral Kabar Sukacita di Kremlin Moskow di Moskow, Rusia, Jumat, 6 Januari 2023. Umat Kristen Ortodoks merayakan Natal pada 7 Januari, sesuai dengan kalender Julian.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu (7/1/2023) menghadiri kebaktian Natal Gereja Ortodoks di katedral Kremlin. Putin memilih merayakan Natal Ortodoks secara privat dan tidak bergabung dengan umat lain dalam perayaan publik.

Kantor berita Rusia, RIA, melaporkan, ini adalah pertama kalinya dalam beberapa tahun Putin merayakan Natal di Moskow daripada di wilayah lain di sekitar ibu kota. Televisi pemerintah menayangkan siaran langsung proses kebaktian di Cathedral of the Annunciation yang dihadiri Putin. Para pendeta Ortodoks melakukan kebaktian tengah malam, yang dikenal sebagai Divine Liturgy.

Baca Juga

Umat Kristen Ortodoks merayakan Natal pada 6-7 Januari. Putin menghadiri kebaktian dengan mengenakan jaket biru dan sweter putih berleher tinggi.

Tahun lalu, Putin merayakan Paskah di katedral bersama ribuan orang lainnya. Pada 2022, dia juga merayakan Natal secara privat di kediaman resmi Novo-Ogaryovo di luar Moskow.  Pada 2021, Putin menghadiri kebaktian Divine Liturgy di gereja publik di Novgorod.

Gereja Ortodoks Rusia mendukung perang di Ukraina.  Patriark Kirill dari Moskow pada Kamis (5/1/2023) meminta Rusia dan Ukraina untuk gencatan senjata selama 36 jam dalam rangka Natal Ortodoks. 

Dalam kebaktian Divine Liturgy, Kirill  mengkritik Ukraina karena menindak cabang gereja Ortodoks yang memiliki hubungan lama dengan Moskow. Pada Desember, dinas keamanan Ukraina telah menggerebek properti milik gereja Ortodoks dan menuduh seorang ulama senior terlibat dalam aktivitas anti-Ukraina dengan mendukung kebijakan Rusia.

“Mari kita berdoa untuk saudara dan saudari kita dan mari kita percaya bahwa suatu hari cobaan jahat ini akan surut,” kata Kirill. 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement