Ahad 08 Jan 2023 13:06 WIB

Bekas Gereja akan Beralih Fungsi Jadi Masjid di Ottawa Kanada

Bekas gereja di Ottawa Kanada dialihfungsingkan jadi masjid karena lama kosong

Rep: Andrian Saputra / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi gereja. Bekas gereja di Ottawa Kanada dialihfungsingkan jadi masjid karena lama kosong
Ilustrasi gereja. Bekas gereja di Ottawa Kanada dialihfungsingkan jadi masjid karena lama kosong

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA — Bekas gereja di Ottawa Selatan, Kanada dalam waktu dekat akan berubah fungsi sebagai masjid. 

Seperti dilansir CBC News pada Ahad (8/1/2023) setelah kosong atau tidak digunakan lagi selama tiga tahun, bekas Gereja St Margaret Mary akan digunakan komunitas Islam sebagai masjid.  

Baca Juga

Pada November tahun lalu, Imam Syed Soharwardy mengumumkan, Dewan Tertinggi Islam Kanada akan membeli gereja  di Ottawa Selatan. Dewan Tertinggi Islam Kanada memiliki 32 masjid di seluruh negeri, dua di antaranya bekas gereja. 

Soharwardy mengatakan, penduduk Ottawa Selatan bahkan dapat mengharapkan lebih dari sekadar masjid karena sebagian besar properti akan digunakan untuk pusat komunitas multiagama. 

"Saya (ingin menunjukkan) rasa hormat karena ini telah menjadi gereja selama lebih dari satu abad dan orang-orang terhubung secara emosional, spiritual dengan gereja ini," katanya. 

Selama sebulan terakhir, Soharwardy yang tinggal di Calgary telah menjangkau orang-orang di komunitas Muslim untuk mengumpulkan ide untuk memperbarui properti. 

Soharwardy mengatakan, pusat itu akan menjadi rumah bagi kelompok warga lanjut usia, kelompok musik dan seni, dan sekolah Montessori untuk anak-anak, di antara program-program lainnya. 

Dia berharap hal itu bisa menjadi contoh bagaimana kelompok agama yang berbeda bisa hidup rukun. 

"Saya 100 persen yakin ketika (penjualan) ini ditutup pada Maret, ini akan menjadi model yang bagus untuk seluruh masyarakat Kanada dan mungkin untuk dunia," kata Soharwardy. 

“Sungguh luar biasa bagi saya bahwa itu akan terus menjadi tempat ibadah seperti selama seabad terakhir. Tetapi juga terus menjadi tempat pelayanan bagi orang lain. Kami menyimpan masa lalu, tapi kami bergerak ke masa depan," kata Fraser, seorang umat paroki lama di St Margaret Mary sampai itu ditutup pada 2019 karena kekurangan dana. 

Soharwardy mengumpulkan banyak dukungan dari masyarakat karena dia tidak memiliki rencana untuk menghancurkan gereja dan berjanji untuk membatasi renovasi interiornya. 

Daftar properti untuk situs tersebut menggambarkannya sebagai ideal untuk pengembangan perumahan dan menyoroti potensinya untuk bangunan lima lantai dengan 40 unit. 

Baca juga: Al-Fatihah Giring Sang Ateis Stijn Ledegen Jadi Mualaf: Islam Agama Paling Murni

"Ruang komunitas, kita tidak dapat menciptakannya kembali ketika kita kehilangannya. Dan itu adalah harta yang sangat berharga," kata Fraser, yang ayahnya adalah seorang putra altar di St Margaret Mary pada 1940-an. 

Soharwardy mengatakan, kelompoknya membeli properti itu seharga 2,5 juta dolar. Imam berharap untuk menyaksikan penjualan ditutup pada Maret, tepat pada waktunya untuk menyambut jamaah Muslim di bulan Ramadhan. 

"Saya telah berusaha cukup keras selama beberapa tahun terakhir untuk menemukan properti di Ottawa. Dan akhirnya sekarang bisa," katanya.    

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement