REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong yakin fisik para pemain Vietnam terkuras menjelang pertandingan leg kedua semifinal Piala AFF 2022, Senin (9/1/2023). Penyebabnya, perjalanan anak-anak asuh Park Hang-seo harus menempuh perjalanan panjang dari Jakarta ke Hanoi.
"Vietnam harus transit terlebih dahulu di Ho Chi Minh (sebelum ke Hanoi-red). Itu lebih melelahkan (daripada Indonesia-red)," ujar Shin dalam dalam konferensi pers sebelum pertandingan di Kantor VFF, Hanoi, Ahad (8/1/2023).
Setelah bertanding leg pertama semifinal di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Jumat (6/1/2023), yang tuntas dengan dengan skor imbang 0-0, Indonesia dan Vietnam mengambil cara yang berbeda untuk berangkat ke Hanoi. Indonesia menumpang pesawat carter sehingga mereka dapat langsung terbang ke Hanoi dari Jakarta tanpa transit. Skuad Garuda pun sampai di Bandar Udara Internasional Noi Bai, Hanoi, pada Sabtu (7/1/2023) sekitar pukul 18.00 WIB setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih empat jam.
Namun, Vietnam mesti menumpang pesawat komersial dan tidak bisa memperoleh tiket tanpa singgah ke Ho Chi Minh. Tim asuhan pelatih Park Hang-seo berangkat dari Indonesia pukul 14.40 WIB harus transit terlebih dahulu di Bandara Internasional Tan Son Nhat, Ho Chi Minh, Sabtu, pada kisaran pukul 18.00 WIB. Dua jam kemudian, mereka baru terbang ke Hanoi dan tiba di sana pada pukul 22.15 WIB atau tak sampai dua jam menjelang tengah malam.
Melihat berlikunya tahapan yang harus dilalui Vietnam hingga tiba di Hanoi, Shin Tae-yong bersyukur skuadnya kembali dapat memakai pesawat sewa. Kebijakan serupa sudah diterapkan PSSI ketika Indonesia bertandang ke kandang Brunei Darussalam dan Filipina pada laga Grup A Piala AFF 2022.
"Bagi kami, pesawat carter itu memiliki dampak positif," tutur Shin.
Pertandingan leg kedua semifinal Piala AFF 2022 Vietnam kontra Indonesia digelar di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Senin (9/1/2023), mulai pukul 19.30 WIB.
Pada leg pertama, kedua tim bermain seri tanpa gol yang membuat Indonesia cuma memerlukan hasil seri dengan gol, yang artinya unggul gol tandang, untuk menyegel tempat di empat besar.
Berdasarkan laman 11v11.com, Indonesia dan Vietnam sudah 26 kali bertanding sejak tahun 1991. Selama itu, Indonesia menang delapan kali, kalah tujuh kali dan sisa laga lain tuntas dengan hasil imbang.
Setidaknya dalam enam tahun terakhir, Indonesia selalu kesulitan saat menghadapi Vietnam. Sejak 7 Desember 2016, Indonesia dua kali imbang dan dua kali takluk saat bersua Vietnam.
Selain itu, pelatih Shin Tae-yong pun belum pernah menang atas Vietnam asuhan rekan senegaranya, Park Hang-seo selama di Asia Tenggara.