Ahad 08 Jan 2023 14:50 WIB

Erick Thohir Ingin Kembangkan Perekonomian Pulau Nias

Dengan kehormatan jadi Marga Zebua, Erick telah dianggap sebagai warga Pulau Nias.

Red: Lida Puspaningtyas
Menteri BUMN Erick Thohir dianugerahi gelar adat oleh masyarakat Nias lewat upacara sakral di Taman Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, Sabtu, (7/1/2023).
Foto: Dok. Republika
Menteri BUMN Erick Thohir dianugerahi gelar adat oleh masyarakat Nias lewat upacara sakral di Taman Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, Sabtu, (7/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan ingin mengembangkan perekonomian Pulau Nias dan telah berbicara dengan para pemimpin di daerah tersebut. Tujuannya, agar kondisi ekonomi Nias dapat segera terangkat dalam pengembangan jangka panjang.

"Tadi kami sudah berbicara dari hati ke hati dengan pimpinan daerah. Bagaimana bersama pemerintah pusat, kami melakukan pembangunan Nias ini secara menyeluruh. Jadi tidak parsial satu per satu," katanya, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Ahad (8/1/2023).

Baca Juga

Menurutnya, ini yang akan disampaikan pimpinan daerah kepada Presiden Joko Widodo sebagai prioritas pembangunan di Pulau Nias. Ada sejumlah alternatif antara lain menjadikan Nias sebagai pusat wisata, seperti Labuan Bajo dan Mandalika, atau menjadi kawasan kelautan terpadu.

Kondisi perekonomian Pulau Nias yang menjadi penekanan Menteri BUMN itu, mengingat empat kabupaten yang ada di pulau paling Barat Indonesia ini tergolong tertinggal, termasuk jika dibandingkan dengan kabupaten dan kota lain di Sumatera Utara.

"Pulau Nias ini ada empat kabupaten yang terendah dalam ekonominya. Kalau kita lihat sebagai bagian Provinsi Sumatera Utara, ada empat kabupaten diantaranya, yang terendah perekonomiannya ya di sini," ujar Erick.

Sebelumnya, Erick mendapatkan kehormatan dari masyarakat Pulau Nias, berupa pengakuan menjadi bagian dari Marga Zebua. Dengan kehormatan ini, Erick telah dianggap sebagai warga Pulau Nias.

Bagi Erick gelar tersebut merupakan sebuah kehormatan, sekaligus tanggung jawab untuk mendampingi masyarakat Nias agar segera terangkat kondisi perekonomiannya.

"Ini sebuah kehormatan luar biasa bagi saya sebagai bagian dari warga Zebuadan menjadi bagian dari warga Pulau Nias, karena itu, tidak mungkin kita meninggalkan saudara -saudara kita yang tertinggal di berbagai wilayah," kata Erick.

Pemberian gelar adat Nias tersebut ditetapkan melalui musyawarah para tetua adat. Erick menyadari penyematan suatu gelar kehormatan, selalu beriringan dengan tanggung jawab dan darma bakti yang harus diemban serta dijaga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement