Ahad 08 Jan 2023 15:05 WIB

Doa Habib Ali Al-Habsyi untuk Temannya dan Pesan Rasulullah SAW Saat Berjumpa dalam Mimpi

Habib Ali al-Habsyi mendoakan teman-temannya dengan kebaikan

Rep: Andrian Saputra / Red: Nashih Nashrullah
Berdoa (Ilustrasi). Habib Ali al-Habsyi mendoakan teman-temannya dengan kebaikan
Foto: Republika/Thoudy Badai
Berdoa (Ilustrasi). Habib Ali al-Habsyi mendoakan teman-temannya dengan kebaikan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Memperhatikan sahabat adalah di antara ajaran Islam yang telah dicontohkan Rasulullah SAW dan para wali dan orang-orang saleh.                   

Hendaknya seorang Muslim membantu temannya yang mengalami kesusahan dan tidak mempersulit urusannya. Selain itu mendoakan teman agar mendapatkan kebaikan. 

Baca Juga

Pengarang (muallif) Simtu ad-Durar, Habib Ali Al Habsyi mengajarkan tentang bagaimana memperhatikan teman. 

Habib Ali begitu mencintai dan memperhatikan temannya, dan ia juga mencintai orang-orang yang mencintai temannya. 

Bukan saja datang menjenguk temannya yang sakit, Habib Ali juga tak putus-putusnya mendoakan teman-temannya.  

"Jarang ada orang memperhatikan sahabatnya seperti aku. Aku telah mendoakan kalian di berbagai tempat, hingga di hadapan Nabi SAW. Nabi juga telah memberi kita kabar gembira dalam mimpiku. Pada malam 13 Ramadhan aku bermimpi melihat Nabi SAW. Dalam mimpi itu, aku masuk ke dalam kamarnya yang mulia untuk menemui beliau. Aku mengucapkan salam, beliau membalas salamku dan berkata. 'amalmu dan amal teman-temanmu diterima Allah SWT '," kata Habib Ali Al-Habsyi seperti dikutip dalam dalam Biografi Habib Ali al-Habsyi Muallif Simtud Durar yang disusun Habib Husein Anis al-Habsyi dan diterbitkan Pustaka Zawiyah.  

Selain itu di antara ajaran Habib Ali adalah tidak menciptakan permusuhan atau pertentangan dengan teman. Sebuah doa yang ditulis habib Ali Al Habsyi dalam manaqibnya juga berisi doa untuk teman-temannya.  

وَلَيْسَ إِلَهِي صَحَابِيٌّ يَرْجُونَ مِنْكَ الْجَوَابَ  وَالْفَوْزُ بِالْإِقْتِرَابِ فَاكْتُبْهُمْ مُحْسِنِينَ 

"Ya Ilahi aku memiliki teman, mengharap dariMu pahala dan balasan agar berhasil meraih kedekatan, catatlah mereka dalam kelompok yang mencintai kebajikan."

Baca juga: Al-Fatihah Giring Sang Ateis Stijn Ledegen Jadi Mualaf: Islam Agama Paling Murni

“Karena itu sebagai Muslim harus juga memperhatikan dan terhadap teman. Seperti diajarkan Imam al-Gazali dalam al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali.  

 آداب الإخوان: الاستبشار بهم عند اللقاء، والابتداء بالسلام، والمؤانسة والتوسعة عند الجلوس، والتشييع عند القيام، والإنصات عند الكلام، وتكره المجادلة في المقال، وحسن القول للحكايات، وترك الجواب عند انقضاء الخطاب، والنداء بأحب الأسماء”

”Adab berteman yaiti menunjukkan rasa gembira ketika bertemu, mendahului beruluk salam, bersikap ramah dan lapang dada ketika duduk bersama, turut melepas saat teman berdiri, memperhatikan saat teman berbicara dan tidak mendebat ketika sedang berbicara, menceritakan hal-hal yang baik, tidak memotong pembicaraan dan memanggil dengan nama yang disenangi.   

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement