Potensi Cuaca Ekstrem, Masyarakat DIY Diminta Waspadai DBD
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Infografis Demam Berdarah Dengue | Foto: Republika
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY meminta masyarakat untuk mewaspadai demam berdarah dengue (DBD), terutama saat cuaca ekstrem. Mengingat BMKG memprediksi potensi cuaca ekstrem masih dapat terjadi pada Januari 2023 ini.
"Jelas harus mewaspadai (DBD), karena cuaca tidak pasti, kadang cuacanya panas, kadang ekstrem," kata Kepala (Dinkes) DIY, Pembajun Setyaningastutie kepada Republika belum lama ini.
Saat cuaca ekstrem, hujan dengan intensitas tinggi dapat terjadi di DIY. Selama musim hujan, kata Pembajun, terjadi peningkatan kasus DBD meskipun tidak signifikan.
"Peningkatan kasus DBD selama musim hujan (tentu ada), biasanya (DBD) siklus tahunan. Kalau musim hujan, mungkin (kasusnya) meningkat sedikit tapi tidak ekstrem," ujar Pembajun.
Untuk itu, Pembajun meminta agar masyarakat tetap mewaspadai DBD dengan melakukan upaya-upaya pencegahan. Salah satunya dengan menguatkan gerakan 3M, yakni menguras, mengubur dan menutup.
"Menjaga kesehatan lingkungan di dalam rumah dan di luar rumah itu harus, jangan biarkan air tergenang dan sebagainya. Perilaku hidup sehat juga harus tetap kita lakukan," jelasnya.
Menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi makanan sehat bergizi, juga penting untuk dilakukan. Masyarakat juga diminta untuk mendeteksi dini kesehatan diri sendiri, maupun kesehatan orang terdekat, dalam hal ini keluarga.
Pembajun juga menekankan, jika ada gejala DBD maupun gejala penyakit lainnya, diminta untuk tidak mengkonsumsi obat tanpa resep dokter. Jika ditemukan gejala, kata Pembajun, maka masyarakat diminta untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terdekat.
"Jangan main minum obat sendiri, tapi yang aman-aman, hindari pemakaian obat-obat keras seperti obat antibiotik tanpa resep dokter. Masyarakat harus cerdas dan cermat dalam menggunakan obat, karena itu akan berdampak pada diri sendiri," kata Pembajun menambahkan.
"Bila ditemukan gejala-gejala demam, panas atau muntah, ataupun gejala darurat lainnya, segera mencari pengobatan ke fasyankes terdekat. Jangan kemudian mengabaikan bila ada kondisi-kondisi yang darurat, jangan ditunda," lanjutnya.