Dosen Unisa Yogyakarta Hadirkan Inovasi 'Korsimu' untuk Ibu Menyusui
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Seorang dosen UAD tengah memperagakan menyusui anak dengan menggunakan Korsimu yang diciptakan dosen Unisa Yogyakarta. | Foto: Dokumen
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Perkembangan teknologi yang semakin pesat, mendorong munculnya berbagai inovasi. Termasuk inovasi di bidang kesehatan, salah satunya kursi oksitosin yang diciptakan oleh dosen Universitas 'Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta.
Inovasi tersebut diciptakan untuk ibu menyusui oleh tiga dosen Unisa Yogyakarta, yakni Mufdlilah, Dian Retnaningdiah, dan Veni Fatmawati. Ketiganya menciptakan inovasi tersebut yang diberi nama Kursi Oksitosin Ibu Menyusui (Korsimu).
Mufdlilah yang juga merupakan ketua tim mengatakan, inovasi tersebut hadir mengingat kursi untuk ibu menyusui selama ini tidak ergonomis. Hal ini menimbulkan rasa ketidaknyamanan saat ibu memberikan ASI kepada sang bayi.
Padahal, katanya, kondisi tersebut dapat mengganggu proses produksi ASI. Sebab, kursi yang tidak ergonomis juga dapat menyebabkan ibu mudah lelah, dan nyeri pada bagian leher, punggung, serta pinggang.
Untuk itu, pihaknya mencoba berinovasi dengan menciptakan Korsimu. Mufdlilah juga menekankan bahwa perlu memperhatikan aspek ergonomis dalam merancang kursi untuk ibu menyusui.
"Rancangan dasar kursi yang ergonomis harus memperhatikan sudut pandang anatomi, fisiologi, dan biologis yang didasarkan pada antropometri," kata Mufdlilah, Ahad (8/1/2023).
Di Indonesia sendiri, kata Mufdlilah, ada beberapa kursi serupa seperti Korsimu yakni kursi pijat dan kursi menyusui biasa. Meski begitu, manfaat kursi pijat hanya sebagai kursi relaksasi, sedangkan kursi menyusui biasa hanya sebagai kursi untuk ibu menyusui.
Namun, Korsimu dirancang dengan memiliki manfaat lebih jika dibandingkan dengan kursi pijat maupun kursi menyusui biasa.
"Sehingga, inovasi (Korsimu) ini dapat membantu ibu dalam menyusui bayinya, bukan hanya sekadar duduk untuk menyusui melainkan, mendapatkan fasilitas pijatan oksitosin," ujar Mufdlilah.
Setidaknya, banyak manfaat dari Korsimu tersebut, selain memberikan kenyamanan kepada ibu saat menyusui. Seperti mengurangi bengkak pada payudara (engorgement), mengurangi sumbatan ASI, merangsang pelepasan hormon oksitosin, dan mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit.
"Untuk keunggulan Korsimu yakni terdapat efek pijatan elektro yang berada di daerah sandaran kursi, dilengkapi MP3 untuk membantu rileksasi, desain kursi yang efisien, dan ergonomis," jelasnya.
Dijelaskan, Korsimu sendiri sudah diujicobakan kepada enam ibu menyusui. Dari uji coba tersebut, kata Mufdlilah, didapatkan hasil bahwa empat dari enam ibu menyusui menyatakan ASI keluar lancar setelah menggunakan Korsimu.
"Pada 23 November 2022 Korsimu juga telah mendapatkan hak paten sederhana dengan nomor paten IDS000005262 dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia," lanjut Mufdlilah.