REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Presiden Kolombia Gustavo Petro dan Presiden Venezuela Nicolas Maduro melakukan pertemuan di Caracas pada Sabtu (7/1/2023) waktu setempat. Kedua pemimpin membahas investasi dan perdagangan hingga meningkatkan hubungan kemitraan.
Kedua negara diketahui telah memperbarui hubungan politik sejak Petro menjabat pada Agustus 2022. Kedua negara kemudian membuka kembali perdagangan dan berjanji untuk bekerja sama dalam berbagai isu termasuk pertanian dan pengelolaan perbatasan.
Kantor kepresidenan Kolombia mengatakan, bahwa diskusi pada pertemuan kedua presiden berpusat pada topik yang sama seperti ketika mereka pertama kali bertemu pada Oktober. Adapun yang dibahas seputar pengelolaan perbatasan yang baru dibuka kembali, upaya untuk meningkatkan perdagangan, dan pembicaraan damai yang diadakan Bogota dengan kelompok pemberontak Tentara Pembebasan Nasional (ELN).
"Kami mengadakan pertemuan yang lengkap dan sangat bermanfaat. Kami memiliki rencana kerja bersama yang jelas yang akan terus memberikan hasil positif bagi negara kami," kata Maduro di Twitter, pada Sabtu.
Kedua pemimpin sebelumnya mengatakan bakal memperkuat kerja sama atas Monomeros, produsen pupuk yang berbasis di Kolombia yang dimiliki oleh perusahaan kimia negara Venezuela, Pequiven. Menteri Keuangan Kolombia mengatakan negaranya mungkin terbuka untuk membeli Monomeros.
Venezuela adalah negara penjamin dalam pembicaraan Kolombia dengan ELN dan menjadi tuan rumah putaran pertama perundingan antara kedua belah pihak yang berakhir pada Desember. Caracas memutuskan hubungan dengan Bogota pada 2019 setelah aktivis oposisi Venezuela mencoba mengirim truk bantuan dari Kolombia.
Pemerintah Maduro mengatakan itu adalah kedok percobaan kudeta. Pemerintah sebelumnya di Bogota menuduh Maduro menyembunyikan kelompok pemberontak dan penjahat Kolombia, tuduhan yang dibantahnya.