REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Putri Thailand Bajrakitiyabha Narendira Debyavati dikabarkan belum sadarkan diri lebih dari tiga pekan setelah dia jatuh pingsan. Istana mengatakan, putri yang dikenal dengan putri "Bha" itu mengalami penyakit jantung dan terkena infeksi bakterial.
"Dokter yang merawat telah menyimpulkan bahwa dia menderita aritmia parah akibat radang jantung yang disebabkan oleh infeksi mycoplasma," kata Biro Rumah Tangga Kerajaan Thailand dalam sebuah pernyataan Ahad (8/1/2023), seperti dikutip laman Bloomberg.
Putri berusia 44 tahun itu kehilangan kesadaran pada 14 Desember 2022. Saat itu, ia tengah melatih anjingnya untuk kompetisi.
Putri langsung diterbangkan ke Bangkok untuk menerima perawatan. Menurut istana Thailand, hingga saat ini, sang putri dirawat dengan obat-obatan termasuk antibiotik, dan peralatan medis untuk membantu fungsi jantung, paru-paru dan ginjalnya.
Putri Bajrakitiyabha adalah anak tertua dari tujuh bersaudara Raja Maha Vajiralongkorn dari tiga pernikahan berbeda. Ia telah dilihat oleh beberapa analis sebagai calon pewaris takhta yang akan menjadikannya pemipin kerajaan wanita pertama di negara Asia Tenggara. Raja (70 tahun) sendiri belum menunjuk ahli waris sejak naik takhta pada 2016.
Sang putri memiliki gelar sarjana hukum dari Universitas Cornell dan pernah menjabat sebagai diplomat ke Austria dan dalam peran untuk Wanita PBB dan Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan. Dia juga bertugas di kantor jaksa agung dan memegang pangkat jenderal di unit Komando Keamanan Kerajaan raja.