REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sebanyak 17 orang tewas dan 22 lainnya luka-luka dalam kecelakaan lalu lintas di China selatan pada Ahad (8/1/2023).
“Kecelakaan itu terjadi di luar kota Nanchang di provinsi Jiangxi,” ujar otoritas lalu lintas setempat dilansir dari The National News, Ahad (8/1/2023).
“Tidak jelas berapa banyak kendaraan atau jenis apa yang terlibat dan penyebabnya sedang diselidiki,” sambung otoritas itu.
Seorang penduduk setempat mengatakan, para korban adalah para pelayat dari desa Taoling yang telah mendirikan tenda pemakaman di pinggir jalan, seperti yang biasa terjadi di pedesaan China. Mereka ditabrak oleh truk yang lewat saat mereka bersiap untuk melakukan perjalanan ke krematorium setempat di pagi hari.
Wanita itu, yang diidentifikasi hanya dengan nama belakangnya, Deng, mengatakan kepada situs The Jimu News, bahwa beberapa korban adalah tetangganya.
Lokasi kecelakaan sudah dibersihkan, menurut warga lain yang diterbitkan oleh surat kabar Hubei Daily yang berbasis di provinsi tetangga.
Belum diketahui bagaimana kabar terbaru dari para korban luka.
Kecelakaan lalu lintas di China sering kali disebabkan oleh pengemudi yang kelelahan dan kendaraan yang tidak dirawat dengan baik atau kelebihan beban, tetapi peraturan yang lebih ketat telah mengurangi frekuensinya dalam beberapa tahun terakhir.
Pengecekan kondisi kendaraan, pengemudi dan jumlah penumpang digandakan sekitar waktu Tahun Baru Imlek, festival paling penting di China untuk pertemuan keluarga ketika puluhan juta pekerja migran kembali ke kampung halaman mereka.
Dengan berakhirnya sebagian besar pembatasan Covid-19, jumlah perjalanan semacam itu diperkirakan akan berlipat ganda tahun ini menjadi lebih dari dua miliar dan sekitar musim festival selama seminggu yang dimulai tahun ini pada 22 Januari.
Sumber:
