Senin 09 Jan 2023 08:41 WIB

Erick Thohir: Konser Salam Satu Jiwa Cermin Solidaritas Korban Kanjuruhan

Konser salam satu jiwa juga jadi wadah solidaritas membantu sesama suporter

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Acara Konser Amal Salam Satu Jiwa yang digelar pendukung klub Arema dihadiri tokoh sepak bola nasional yang kini aktif sebagai Menteri BUMN Erick Thohir. Acara Konser Amal Salam Satu Jiwa mengumpulkan segenap elemen sepak bola nasional sebagai bagian dari usaha meringankan beban korban Tragedi Kanjuruhan.
Foto: dok konser
Acara Konser Amal Salam Satu Jiwa yang digelar pendukung klub Arema dihadiri tokoh sepak bola nasional yang kini aktif sebagai Menteri BUMN Erick Thohir. Acara Konser Amal Salam Satu Jiwa mengumpulkan segenap elemen sepak bola nasional sebagai bagian dari usaha meringankan beban korban Tragedi Kanjuruhan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Acara Konser Amal Salam Satu Jiwa yang digelar pendukung klub Arema dihadiri tokoh sepak bola nasional yang kini aktif sebagai Menteri BUMN Erick Thohir. Acara Konser Amal Salam Satu Jiwa mengumpulkan segenap elemen sepak bola nasional sebagai bagian dari usaha meringankan beban korban Tragedi Kanjuruhan. 

Dalam acara itu, Erick mengaku menyambut baik inisiatif elemen sepak bola nasional yang bergotong royong membantu para korban dan keluarganya. Meski kini sibuk menjalankan aktivitas sebagai menteri, Erick tetap menaruh perhatian pada perkembangan sepak bola nasional. 

"Saya sama seperti kalian, sama seperti Aremania di sini. Sebagai yang juga dari dulu hidup di dunia sepak bola. Segala peristiwa yang terjadi di dunia sepak bola Indonesia juga begitu berdampak pada diri saya," ujar Erick Thohir dalam sambutannya dalam acara Konser Amal Salam Satu Jiwa, Ahad (8/1).

Menurut Erick nilai utama dalam sepak bola tidak sekadar menang atau kalah. Lebih dari itu, sepak bola nasional adalah sarana menanamkan moral dan solidaritas sebagai satu bangsa. Oleh karenanya, Erick berharap seluruh elemen sepak bola nasional mesti bersatu agar dalam satu jiwa yang penuh solidaritas dan sportivitas.

"Sepak bola Indonesia berduka, saya juga turut merasakan duka yang mendalam. Tapi, hal yang selalu saya banggakan dari sepak bola dari dulu adalah sportivitas dan solidaritasnya. Seperti kita semua malam ini berkumpul di sini karena satu motivasi, yaitu solidaritas! Salam Satu Jiwa!" ucap Erick.

Menurut Erick konser Salam Satu Jiwa jadi cermin dari solidaritas. Solidaritas yang menurut Erick membuat seluruh elemen bergotong royong demi membantu sesama suporter. "Malam ini, insya Allah kita juga akan mewujudkan bantuan kita untuk kawan-kawan yang gugur 100 hari yang lalu," lanjut Erick.

photo
Warga menghadiri konser Salam Satu Jiwa di Bekasi, Jawa Barat, Ahad (8/1/2023). Konser Salam Satu Jiwa tersebut merupakan bentuk dukungan dan solidaritas terhadap korban tragedi Kanjuruhan di Malang. - (Dok Republika)

Sejak awal, kata Erick, pemerintah tidak pernah berhenti menaruh perhatian pada perbaikan fundamental sepak bola nasional. Tragedi Kanjuruhan jadi saat sepak bola Indonesia bergotong royong bersama dalam mengatasi persoalan.

"Kita hadapi dan kita atasi berbagai urusan dari peristiwa Kanjuruhan. Semoga nanti kita dapat terus solid dan kompak, agar Malang maju, Indonesia mendunia, dan tidak akan pernah ada lagi yang harus gugur dalam dunia sepak bola kebanggaan kita! Mari kita berpegang terus pada sportivitas dan solidaritas," ucap Erick.

Erick pun mengajak seluruh suporter untuk mengenang korban Tragedi Kanjuruhan dalam doa. "Sampai saat ini juga ada bantuan untuk keluarga korban, tapi bagi saya bantuan yang paling besar dari kita adalah doa-doa yang baik untuk kawan-kawan kita. Semua yang menjadi pahlawan bagi dunia sepak bola, khususnya bagi Aremania. Doa-doa terbaik kita pun tentunya untuk kawan-kawan di sini yang akan terus menopang dan menggerakkan dunia sepak bola Indonesia," kata Erick.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَوْلَا فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكَ وَرَحْمَتُهٗ لَهَمَّتْ طَّاۤىِٕفَةٌ مِّنْهُمْ اَنْ يُّضِلُّوْكَۗ وَمَا يُضِلُّوْنَ اِلَّآ اَنْفُسَهُمْ وَمَا يَضُرُّوْنَكَ مِنْ شَيْءٍ ۗ وَاَنْزَلَ اللّٰهُ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَكَ مَا لَمْ تَكُنْ تَعْلَمُۗ وَكَانَ فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكَ عَظِيْمًا
Dan kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu (Muhammad), tentulah segolongan dari mereka berkeinginan keras untuk menyesatkanmu. Tetapi mereka hanya menyesatkan dirinya sendiri, dan tidak membahayakanmu sedikit pun. Dan (juga karena) Allah telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) dan Hikmah (Sunnah) kepadamu, dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum engkau ketahui. Karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu itu sangat besar.

(QS. An-Nisa' ayat 113)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement