REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan. Tragedi Kanjuruhan yang menelan ratusan korban jiwa haruslah menjadi kesedihan terakhir di dunia sepak bola Indonesia. Setelah tragedi Kanjuruhan, jangan pernah ada lagi yang harus gugur di dalam sepak bola Indonesia.
Bagi pecinta sepak bola yang masih ada, Erick mengajak untuk bersama-sama memperkuat solidaritas dan sportivitas demi memajukan dunia sepak bola Indonesia. Itu dilakukan tanpa melupakan para korban yang gugur dalam aktivitasnya mencintai sepak bola Indonesia, baik di Kanjuruhan maupun tragedi lainnya.
"Semoga ke depannya kita dapat terus solid dan kompak, agar Malang maju, Indonesia mendunia, dan tidak akan pernah ada lagi yang harus gugur dalam dunia sepak bola kebanggaan kita! Mari kita berpegang terus pada sportivitas dan solidaritas! Salam Satu Jiwa," ujar Erick saat menyampaikan sambutan dalam acara Doa Bersama & Konser Amal Salam Satu Jiwa di Bekasi, Jawa Barat, Ahad (8/1/2023).
Erick merasakan kepedihan dan kesedihan atas gugurnya para supporter sepak bola di Stadiun Kanjuruhan itu. Namun, upaya yang dilakukan melalui Doa Bersama dan Konser Amal tersebut diharapkan dapat menjadi sebuah bantuan dari para pecinta sepak bola Indonesia dalam susah maupun senang.
"Malam ini, insya Allah, kita mewujudkan bantuan kita untuk kawan-kawan yang gugur 100 hari yang lalu. Sejak awal pun tidak pernah berhenti kita hadapi dan kita atasi berbagai urusan dari peristiwa Kanjuruhan. Bantuan terus berdatangan, dan doa-doa terbaik terus kita panjatkan. Kita terus mewujudkan jiwa Singo Edan, yang gagah dan kuat dalam menghadapi berbagai rintangan," kata Erick.
Ia pun menambahkan, bantuan yang paling besar bagi keluarga korban Tragedi Kanjuruhan adalah doa-doa yang baik. “Doa-doa terbaik kita pun tentunya untuk kawan-kawan di sini yang akan terus menopang dan menggerakkan dunia sepak bola Indonesia,” ungkapnya.
Erick menekankan tidak akan ada yang mampu mengobati rasa kehilangan keluarga yang ditinggalkan oleh para korban tragedi Kanjuruhan.
“Tetapi, Insya Allah, ikhtiar ini bisa sedikit meringankan beban sekaligus mengenang mereka yang telah meninggalkan kita," ucap Erick.
Mantan Presiden Inter Milan ini pun mengajak pecinta sepak bola Indonesia untuk bertekad agar dimulai dari saat ini, sepak bola tidak boleh menyebabkan pecah belah, ketakutan dan kesedihan.
"Ini saatnya kita rombak sepak bola untuk menciptakan sepak bola membawa kebahagian dan menjadi pemersatu bangsa Indonesia," tegasnya.
Muhammad Nursyamsi