REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG -- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melarang siswa di daerah itu membawa permainan "lato-lato" ke sekolah karena dapat mengganggu aktivitas belajar.
"Kami minta para siswa tidak membawa lato-lato dan alat permainan lain ke sekolah karena dapat mengganggu aktivitas belajar," kata Kepala Disdikbud Belitung Soebagio di Tanjung Pandan, Senin (9/1/2023).
Disdikbud Belitung memang belum mengeluarkan surat edaran secara resmi atau tertulis terkait larangan membawa lato-lato ke sekolah.
Akan tetapi, lanjut dia, imbauan ini baru disampaikan baru sebatas lisan kepada para kepala sekolah dan guru di wilayah itu.
"Pada intinya di sekolah para siswa harus fokus belajar jangan sampai nanti kegiatan belajar mengajar di sekolah terganggu dengan bermain lato-lato," katanya.
Suara yang ditimbulkan dari permainan lato-lato dikhawatirkan mengganggu kegiatan belajar di sekolah.
Baca juga : Mulai Banyak yang Terganggu, Kapan Tren Main Lato-Lato akan Berakhir?
Meskipun demikian, kata dia, permainan lato-lato membawa dampak positif bagi anak diantaranya melatih konsentrasi dan koordinasi gerak pada anak ketika memainkannya.
Menurutnya, permainan lato-lato juga mengurangi ketergantungan anak dengan gawai (smartphone).
"Namun permainan ini harus tetap dalam pengawasan orang tua karena jika tidak bisa memainkan dapat membahayakan," katanya.
Ia meminta, kepala sekolah dan para guru dapat mengawasi para siswanya agar tidak membawa permainan lato-lato ke sekolah.
"Khawatirkan lato-lato disalahgunakan nanti bukan untuk bermain malah mengganggu teman yang lain karena lato-lato ini terbuat dari bahan yang padat keras," demikian Soebagio.
Baca juga : Kekasih Ronaldo, Georgina Rodriguez Biasakan Diri Mengenakan Pakaian Tertutup Abaya