Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Denny Wahyudi

Dampak Polarisasi Sikap dan Solusi Penanggulangannya

Politik | Monday, 09 Jan 2023, 12:19 WIB

EFEK POLARISASI SIKAP

Munculnya polarisasi dari kelompok anti-vaksin Covid-19 di media sosial yang pada akhirnya dapat menghambat kesuksesan program vaksinasi. Padahal media sosial sendiri menjadi salah satu sumber informasi pada masa pandemi Covid-19. Analisis terhadap permasalahan tersebut akan memberikan gambaran mendalam mengenai mekanisme sosial yang telah terjadi di dalamnya. Media sosial merupakan salah satu saluran komunikasi yang dimanfaatkan oleh kelompok anti-vaksin untuk menjalankan pergerakannya di ranah daring. Sebagai contoh di negara Indonesia, terdapat group Facebook yang bernama Stop Vaksin di Indonesia dan Gerakan Anti Vaksinasi dan Imunisasi (GAVI) sebagai sarana untuk menyampaikan dan mendiskusikan berbagai tema mengenai wacana anti-vaksin, diantaranya dampak buruk dari vaksinasi dan kebijakan pemerintah yang tidak transparan. kelompok antivaksin melancarkan pergerakannya di media sosial karena media tersebut dinilai memiliki efektivitas yang relatif baik dalam menyampaikan kampanye anti-vaksin. . Pada akhirnya hal ini perlu menjadi perhatian bersama karena media sosial saat ini telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat, terutama pada masa pandemi Covid-19.

PENGERTIAN POLARISASI

Kecendrungan orang untuk berkeputusan lebih berani atau lebih takut ketika masuk kelompok atau diluar kelompok dalam menghadapi suatu fenomena. ketika anda berada dalam kelompok yang anda telah mengenali karakteristik anggotanya dan mereka juga telah mengenal anda secara dekat. Anda mungkin akan lebih percaya diri dalam mengemukakan pendapat, beretorika, berkarya, dan lainnya di kelompok. Lain halnya ketika anda di kelompok lain seperti di kelas. Kelas tersebut memang dikenal sebagai kelas yang terdiri dari individu yang jago berargumen. Sehingga anda kurang percaya diri, karena selain orang yang mendukung anda sedikit. Anda juga tidak percaya diri terhadap kemampuan anda. Contoh : Achmad adalah mahasiswa yang mengikuti suatu organisasi. Di organisasi tersebut ia telah berkecimpung disana selama 2 tahun. Kini ia diangkat sebagai anggota senior. Di organisasi ia dikenal sebagai orang yang memiliki ide revolusioner. Sehingga bila berbicara di hadapan anggota ia tampil dengan sangat bijaksana, dan menjadi singa panggung. Hal tersebut sangat berbeda ketika ia berada di kelas. Ia menjadi anak yang pendiam dan penurut. Achmad tidak berani berpendapat karena pendukungnya sedikit, dan ia tidak percaya diri akan kemampuannya tersebut untuk dipraktekan di kelas.

DAMPAK POLARISASI TERHADAP MASYARAKAT

Tahun 2020 ini menandakan awal dari akhir sebuah dekade dimana terjadi berbagai perubahan sosial dan teknologi. Pertama, diketahui bahwa teknologi internet dan media sosial ternyata memang mempengaruhi perilaku manusia di berbagai konteks. Dalam perilaku politik, misalnya, data-data yang diberikan oleh individu di berbagai platform media sosial ternyata dimanfaatkan untuk kepentingan politisi sebagaimana tercatat dalam skandal Facebook – Cambridge Analytica pada 2015 silam (Davies dalam The Guardian, 11 Desember 2015). Berbagai berita palsu atau fake news dan hoax juga menjadi masalah yang berdampak pada masalah sosial dan stabilitas ekonomi di beberapa negara. Belum lagi jika kita perhitungkan masalah adiksi internet dan media sosial di level individu. Namun, tidak selamanya perkembangan teknologi seperti internet dan media sosial memicu dampak negatif. Dari sisi lain, teknologi membantu kita untuk mempermudah hidup juga. Komunikasi antar individu, antar identitas, dan antar kelompok terjadi lebih mudah dan cepat. Terjadi juga transformasi yang cukup substansial pada perilaku konsumen, seiring dengan pemanfaatan platform-platform media sosial dan aplikasi di smartphone untuk memperdagangkan produk dan jasa. Dalam berbagai domain, riset-riset tentang perilaku siber masih sangat diperlukan di Indonesia.

KARAKTERISTIK POLARISASI

adanya diskusi dalam kelompok yang memunculkan ide-ide yang sama, dimana hal ini semakin kuat jika prasangka sosial anat anggota kelompok rendah. Dalam kehidupan sehari-hari adanya pemisahan din (self segregation) dimana para pria masuk dalam kelompok pria dan perempuan masuk ke dalam kelompok perempuan juga salah satu faktor yang dapat membentuk polarisasi kelompok.

PENCEGAHAN POLARISASI

Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat terhindarkan dari bersosialisasi, berkomunikasi, dan membentuk koneksi dengan orang lain. Salah satu penghubung antara manusia satu dengan yang lainnya adalah melalui grup atau kelompok. Sebuah kelompok dapat didefinisikan sebagai dua atau lebih individu yang terhubung dalam hubungan sosial dan oleh hubungan sosial. Secara umum, kelompok mengambil keputusan dengan melalui fase orientasi, fase diskusi, fase keputusan, dan fase implementasi. Berbagai jenis situasi memerlukan jenis metode pengambilan keputusan yang berbeda. Keputusan dapat berpusat pada pemimpin otoriter, hingga berpusat pada kelompok yang demokratis. Dalam diskusi kelompok, kesalahpahaman dan bias tentu tidak dapat dihindari. Hal ini dapat disebabkan oleh banyaknya anggota kelompok yang kesulitan mengungkapkan maksud secara jelas, sehingga terjadi kesalahan dalam menangkap pesan. Dalam pengambilan keputusan kelompok, polarisasi kelompok muncul sebagai rata-rata respon yang cenderung ekstrem ke arah rata-rata tanggapan kelompok. Penyebab munculnya diskusi kelompok meliputi kohesivitas kelompok, kesalahan struktural kelompok/organisasi, dan faktor situasional provokatif.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image