REPUBLIKA.CO.ID, YENAGOA -- Orang-orang bersenjata dengan senapan AK-47 telah menculik lebih dari 30 orang di sebuah stasiun kereta api di negara bagian Edo, selatan Nigeria. Polisi mengatakan, kelompok bersenjata telah menyerang Stasiun Tom Ikimi pada Ahad (8/1) pukul 16.00 sore waktu setempat.
Kelompok bersenjata itu melakukan aksinya saat penumpang menunggu kereta ke Warri, yang merupakan pusat minyak di negara bagian Delta. Stasiun ini berjarak sekitar 111 kilometer di timur laut ibu kota negara bagian Kota Benin dan dekat perbatasan dengan negara bagian Anambra.
Komisaris informasi negara bagian Edo, Chris Osa Nehikhare mengatakan, para penculik telah menculik 32 orang dan satu telah melarikan diri.
"Saat ini, aparat keamanan yang terdiri dari TNI dan Polri serta jaringan pemburu sedang mengintensifkan operasi SAR dalam radius yang wajar untuk menyelamatkan korban penculikan. Kami yakin bahwa korban lainnya akan diselamatkan dalam beberapa jam mendatang," ujar Nehikhare.
Perusahaan Kereta Api Nigeria (NRC) telah menutup stasiun tersebut sampai pemberitahuan lebih lanjut. Sementara Kementerian Transportasi federal menyebut penculikan itu "benar-benar biadab".
NRC bulan lalu membuka kembali layanan kereta api yang menghubungkan Ibu Kota Abuja dengan negara bagian Kaduna utara. Pembukaan ini dilakukan beberapa bulan setelah orang-orang bersenjata meledakkan rel, menculik puluhan penumpang, dan membunuh enam orang. Sandera terakhir yang diculik dalam serangan Maret itu tidak dibebaskan hingga Oktober.