Senin 09 Jan 2023 14:49 WIB

Kemenag Bangun Keharmonisan Beragama Melalui Karnaval Budaya

Karnaval budaya menguatkan persatuan dan kesatuan

Ilustrasi karnaval budaya.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ilustrasi karnaval budaya.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kementerian Agama (Kemenag) menggelar kegiatan Karnaval Budaya dan jalan santai yang diikuti oleh masyarakat dari berbagai kalangan maupun agama di seluruh Provinsi Jawa Barat dalam rangka membangun keharmonisan beragama yang diselenggarakan di Alun-alun, Kabupaten Garut.

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Garut sebagai tuan rumah kegiatan, Cece Hidayat mengatakan, Karnaval Budaya merupakan rangkaian acara memperingati ke-77 Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama Tahun 2023 bertemakan Jalan Asyik Harmoni Beragama.

"Berbagai adat dari berbagai daerah di Jawa Barat merupakan khazanah budaya yang patut kita pelihara, dan ternyata budaya itu tidak pernah bersinggungan dengan agama, budaya sejalan seiring dengan agama, sehingga masyarakat menerima," kata Cece.

Ia menuturkan kegiatan Karnaval Budaya melibatkan banyak orang yang diperkirakan peserta sekitar 9.000 orang, termasuk dari kalangan bukan Muslim dari berbagai kota/kabupaten di Jabar yang ikut serta memeriahkan acara tersebut.

"Sekitar 1.500 peserta lebih non Muslim yang sudah bergabung dalam kegiatan jalan santai kebangsaan ini," katanya.

Ia berharap kegiatan untuk membangun keharmonisan beragama itu bisa menjaga dan merekatkan kebersamaan, toleransi, dan kebangsaan sesama umat beragama di Garut maupun daerah lainnya.

Selain menjaga toleransi dan keharmonisan kebangsaan, kata dia, kegiatan jalan santai itu diharapkan mampu memberikan nilai tambah untuk kegiatan perekonomian masyarakat di Garut.

"Yang jelas kami membebaskan pelaku usaha UMKM untuk berjualan, termasuk kehadiran sekitar puluhan gerai usaha yang diperuntukkan bagi mereka," katanya.

Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Barat Ajam Mustajam menyampaikan terima kasih kepada Kemenag Garut sebagai tuan rumah yang telah sukses menyelenggarakan kegiatan Karnaval Budaya.

Ada empat indikator yang ingin dicapai dari peringatan ke-77 HAB yakni nilai-nilai kehidupan umat beragama, aspek nilai ekonomi, aspek nilai sosial, dan aspek nilai budaya.

"Jadi ada empat indikator kegiatan ini, pertama penguatan nilai-nilai kehidupan umat beragama, karena di sini hadir semua umat beragama," katanya.

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyampaikan terima kasih kepada Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jabar yang telah menunjuk Kabupaten Garut sebagai lokasi pelaksanaan HAB.

Kabupaten Garut memiliki visi yakni bertakwa, maju, dan sejahtera, di mana untuk takwa salah satu ukurannya yaitu semua umat beragama kembali kepada agamanya masing-masing, kemudian menjaga kerukunan, dan toleransi.

"Tentu ini saya kira bukan hanya simbol, bukan satu doktrin saja, tetapi betul-betul ini merupakan hal yang dilaksanakan, mulai dari pada hatinya juga, kemudian pikiran,fisikjuga, semuanya bersama-sama rukun damai untuk membangun Kabupaten Garut," kata Helmi.

Kegiatan itu menampilkan seni barongsai, kemudian kesenian daerah lainnya seperti debus, pencak silat, tari jaipongan, wayang golek, wayang orang, ogoh-ogoh, lengser hingga penampilan replika sepasang lutung dan harimau dari Kemenag Pangandaran.

Ada juga dari Kabupaten Ciamis yang menampilkan Mabokuy alias Manusia Boboko Dudukuy, hingga Kabupaten Sumedang yang menampilkan kuda renggongnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement