Senin 09 Jan 2023 16:22 WIB

Selain Pegal dan Pengang, Adakah Dampak Negatif Berlama-lama Main Lato-Lato?

Demam lato-lato tengah menjangkiti anak hingga dewasa.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Permainan lato-lato. Anak tetap harus tahu waktu ketika bermain lato-lato.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Permainan lato-lato. Anak tetap harus tahu waktu ketika bermain lato-lato.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Lato-lato masih menjadi mainan yang digemari oleh anak maupun dewasa. Bahkan, belakangan bermunculan pertandingan bermain lato-lato. Selain pegal dan pengang oleh suaranya, adakah bahaya memainkan lato-lato hingga lupa waktu?

"Hal ini bisa memberikan dampak terhadap kesehatan anak," kata dokter spesialis anak dari RS Cipto Mangunkusumo-Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Rini Sekartini, saat dihubungi Republika.co.id, Senin (9/1/2023).

Baca Juga

Menilik dari jenis permainannya yang sifatnya individual, lato-lato dapat membantu anak untuk melatih konsentrasi sehingga bisa menjadi lebih trampil. Namun, apapun jenis permainannya, jika dimainkan secara berlebihan pasti tidak akan baik.

Lato-lato bisa menyebabkan anak meninggalkan gawainya, tetapi anak bisa bermainan berlebihan dan menghabiskan waktu lama. Ini bisa memberikan efek buruk seperti lupa makan, makan seadanya, kurang istirahat atau tidur, dan juga akan mengurangi waktu anak untuk belajar.

Jika anak kurang gizi karena lupa makan serta kurang istirahat, tentu itu bisa menimbulkan berbagai masalah serius pada tubuh anak. Di Sidoarjo, Jawa Timur, misalnya, ada seorang anak berusia 10 tahun yang bermain lato-lato selama dua jam tanpa henti.

Hal ini bisa dikategorikan waktu yang cukup lama, apalagi tangan dan otak terus digunakan. Anak itu kemudian mendapat hadiah kambing atas pencapaiannya.

"Permainan ini dapat dimainkan bersama dengan teman-temannya, bahkan bisa diadakan kompetisi, tapi harus dalam waktu yang wajar. Berlatih boleh saja, tetapi harus tahu waktu," kata Prof Rini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement