Senin 09 Jan 2023 18:05 WIB

Penggunaan Nitrogen Cair pada Makanan tidak Direkomendasikan

Penggunaan nitrogen cair tak direkomendasikan sampai ada kajian dari ahli kesehatan.

Penggunaan nitrogen cair pada makanan tidak direkomendasikan.  (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Penggunaan nitrogen cair pada makanan tidak direkomendasikan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Batam sampai saat ini tidak merekomendasikan penggunaan nitrogen cair untuk makanan. Pasalnya, belum ada kajian pasti dalam penggunaannya.

BPOM Batam menyebut, nitrogen cair biasanya hanya digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan es krim yang gunanya sebagai pendingin. "Jadi tidak dicampur ke dalam makanan. Ada yang digunakan untuk makanan, tapi tergantung dari kualitas makanan seperti untuk industri. Bukan digunakan sebagai bahan tambahan pangan," ujar Kepala BPOM Batam Kepulauan Riau Lintang Purba, Senin (9/1/2023).

Baca Juga

Untuk itu, dia mengimbau para para pedagang serta masyarakat untuk tidak dulu mengonsumsi makanan yang mengandung nitrogen cair. "Kami tidak merekomendasikan sampai ada kajian dari ahli terkait penggunaan nitrogen cair tersebut ke bahan makanan," kata dia.

BPOM Batam melakukan pengawasan terhadap peredaran makanan ringan yang mengandung nitrogen cair atau LN2. Akhir-akhir ini, penggunaan nitrogen pada makanan atau cukup mengkhawatirkan.

Hal itu menyusul adanya kasus siswa keracunan makanan bernitrogen alias chiki ngebul di Jawa Berat. BPOM dan Dinas Kesehatan Batam sudah memantau beberapa lokasi penjualan makanan ringan tersebut.

"Kami juga menyampaikan ke pedagang terkait potensi-potensi bahaya dari penggunaan nitrogen cair di makanan," ujarnya.

Selain menyampaikan potensi-potensi bahaya dari penggunaan nitrogen cair, pihaknya melihat bagaimana cara pedagang tersebut menggunakan nitrogen cair tersebut ke dalam makanan. Jenis nitrogen cair apa yang digunakan, apakah makanan tersebut sudah masuk food grade (standardisasi material yang layak digunakan untuk memproduksi perlengkapan makanan), kondisi tabung dan bagaimana sisa-sisa dari nitrogen cair tersebut," kata dia.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement