Senin 09 Jan 2023 20:10 WIB

Separatis Papua Bakar Sekolah, Serang Aparat

Satu ruang guru dan satu ruang kelas dibakar oleh KKB.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Teguh Firmansyah
Personel Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang beroperasi di Papua.
Foto: Istimewa
Personel Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang beroperasi di Papua.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di sejumlah wilayah di Papua kembali terjadi. Pada Senin (9/1/2023) waktu setempat Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) melakukan serangan terhadap sejumlah sarana umum dan  anggota kepolisian di wilayah Oksibil, di Pegunungan Bintang.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Papua Komisaris Besar (Kombes) Ignatius Benny mengatakan, kelompok penyerangan dilakukan oleh KKB Kodap XXXV Bintang Timur yang dimotori oleh Ananias Atimin Bintang.

Baca Juga

“Untuk laporan sementara, tidak ada korban jiwa,” begitu kata Kombes Benny saat dihubungi dari Jakarta, Senin (9/1).

Kombes Benny melaporkan, Senin (9/1) terjadi dua kali penyerangan. Pada pagi, sekitar pukul 10:50 waktu setempat, KKB melakukan serangan dengan membakar sarana umum berupa Gedung SMK Negeri Oksibil. “Satu ruang guru, dan satu ruang kelas dibakar ketika tidak ada kegiatan belajar-mengajar,” begitu terang Kombes Benny.

Brimob Polri bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat mendatangi ke lokasi kejadian, kata Kombes Benny juga mendapatkan serangan berupa tembakan.

Dari dokumentasi yang dirilis, tampak sejumlah mobil pick-up patroli kepolisian bekas ditembaki. Lepas serangan tersebut, kata Kombes Benny, kelompok separatisme itu, juga melakukan penyerangan di tempat lain.

Dari laporan, kata dia, kelompok bersenjata tersebut menembaki Pesawat Ikaros Caravan PK-HVV di Bandar Udara (Bandara) Oksibil. Pesawat kargo yang dipiloti oleh Kapten Tohirin tersebut gagal landing di bandara akibat diberondong peluru tajam. “Hingga saat ini belum dipastikan apakah ada korban jiwa,” kata Kombes Benny menambahkan.

Kombes Benny juga melaporkan, sampai saat ini, situasi dan kondisi di wilayah Oksibil masih dalam pengawasan. Sejumlah anggota Brimob bersama TNI melakukan patroli memastikan keamanan. “Situasi yang dapat dilaporkan saat ini, bahwa di wilayah Oksibil, Papua tetap dalam situasi yang kondusif,” terang Kombes Benny.

Polri kata dia meminta agar masyarakat sekitar tetap beraktivitas normal. Meskipun kata dia, tetap dalam kehati-hatian. “Polri dan TNI menjamin keamanan masyarakat di Papua,” ujar Benny.

Serangan di Oksibil ini, sebetulnya masih terkait dengan aksi serupa yang terjadi akhir pekan lalu. Polda Papua dalam siaran pers resmi, Sabtu (7/1) mengabarkan KKB Pegunungan Bintang melakukan serangan dengan menembak pekerja ojek inisial LOJ di Jalan Kadibing Lokasi III, Oksibil, Pegunungan Bintang. Penembakan tersebut tak menimbulkan korban jiwa.

Sebab LOJ yang ditembak berlari meminta bantuan ke Polres Pegunungan Bintang. Atas kejadian tersebut satu tim dari Polres Pegunungan Bintang mendatangi lokasi penembakan.

Akan tetapi saat tiba dilokasi, kelompok penyerang melepaskan tembakan dari arah hutan ke para anggota kepolisian. Atas serangan itu, disampaikan tiga personel kepolisian menalami luka-luka. Satu personel atas nama Briptu Fransiskus Ronsumbre mengalami luka tembakan di bagian lengan sebelah kanan. Sedangkan dua personel lainnya, Ipda Jaenuddin dan Brigpol Freying mengalami luka di badan akibat terkena serpihan peluru tajam.

Juru Bicara Komnas TPNPB-OPM Sebby Sambom menegaskan, pihaknya bertanggung jawab atas semua rangkaian serangan yang terjadi. Sebby mengatakan, rangkaian serangan yang dilakukan TPNPB-OPM sudah dilakukan sejak awal Januari 2023. Menurut Sebby, serangan-serangan tersebut dilakukan sebagai bentuk perlawanan untuk kemerdekaan Papua dan Papua Barat. “Kami bertanggung jawab atas semua serangan tersebut,” kata Sebby.

Operasi penyerangan sudah dilakukan sejak 1 Januari 2023.

Pada 3 Januari, serangan dilakukan terhadap empat anggota militer di Jalan Serdala, di Yahukimo. Sehari setelahnya, 4 Januari, kata Sebby serangan dilakukan di Kota Intan Jaya.

Dalam serangan tersebut, Sebby mengeklaim menewaskan satu anggota TNI-Polri. Pada 6 Januari serangan dilakukan di Sentani dengan melakukan pembakaran Pasar Baru Sentani. Pada 7 Januari serangan serempak dilakukan di sejumlah lokasi di Yahukimo, dan di Sentani, dengan membakar sejumlah tower komunikasi, dan menembaki pos-pos TNI-Polri, serta pesawat penerbangan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement