REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Bank Nasional Swiss (SNB) membukukan kerugian tahunan sebesar 132 miliar franc Swiss atau 142,67 miliar dolar AS pada 2022. Itu merupakan kerugian terbesar dalam 115 tahun sejarahnya.
Dilansir Reuters pada Senin (9/1/2023), bank sentral jatuh ke zona merah karena jatuhnya pasar saham dan pendapatan tetap memukul nilai portofolio saham dan obligasinya. Sementara apresiasi franc Swiss pun berdampak negatif.
Angka itu menandai kebalikan dari keuntungan 26 miliar franc pada 2021. Angka itu lebih besar dari kerugian terbesar sebelumnya sebesar 23 miliar franc yang dicatat pada 2015.
Angka tersebut setara dan sedikit lebih banyak dari Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan Maroko. Perlu diketahui, 1 dolar AS setara 0,925 franc Swiss.
SNB akan merilis angka tahunan terperinci pada 6 Maret. Pasar saham global melemah dan harga obligasi turun tahun lalu karena bank sentral di seluruh dunia, termasuk SNB, menaikkan suku bunga untuk memerangi inflasi.