REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Permainan lato-lato kini menjadi mainan yang sangat digemari oleh anak-anak, termasuk di Kabupaten Cirebon. Meski demikian, anak-anak di Kabupaten Cirebon tidak akan bisa lagi bebas membawa mainan itu ke sekolah mereka.
Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon berencana akan segera membuat surat edaran yang berisi imbauan agar siswa tidak membawa mainan lato-lato ke sekolah.
Sekretaris Disdik Kabupaten Cirebon, Sudiharjo, mengakui, anak-anak saat ini sangat menyukai permainan lato-lato dan membuat mereka bisa berkreasi. Meski demikian, permainan tersebut juga bisa berbahaya jika talinya sampai lepas saat dimainkan dengan kecepatan tinggi.
Sejumlah pemberitaan mengenai kejadian akibat penggunaan lato-lato pun muncul di berbagai daerah. Seperti misalnya, bola lato-lato yang terlepas dari tali pengikatnya yang menyebabkan luka saat mengenai badan ataupun membuat kaca menjadi pecah.
Selain itu, suara tok-tok tok-tok yang ditimbulkan dari lato-lato juga bisa mengganggu proses belajar mengajar. Padahal, tujuan anak-anak datang ke sekolah adalah untuk fokus belajar dan bukan untuk bermain.
"Kami berencana akan membuat surat edaran tersebut secepatnya," kata Sudiharjo, Senin (9/1/2023).
Surat edaran itu akan ditujukan kepada semua sekolah, baik SD maupun SMP, di lingkungan Disdik Kabupaten Cirebon. Surat tersebut rencananya akan dikirimkan ke sekolah-sekolah pada Rabu (11/1/2023) atau Kamis (12/1/2023).
Sudiharjo mengakui, hingga kini belum menerima laporan adanya kejadian yang merugikan dari permainan lato-lato. Meski demikian, pihaknya membuat surat edaran itu sebagai langkah antisipasi.