REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Dalam periode dakwah 13 tahun di Makkah, Rasulullah Muhammad SAW, menghadapi berbagai cobaan dan tantangan, sebagian dari rintangan tersebut adalah upaya pembunuhan.
Berbagai konspirasi jahat untuk membunuh Nabi Muhammad SAW dilakukan para kafir untuk menghentikan dakwahnya. Namun Allah SWT adalah sebaik-baik Pelindung. Segala daya dan upaya busuk tersebut kandas.
Sayyid Murad Salamah, merangkum 10 upaya pembunuhan Rasulullah Muhammad SAW, dalam karyanya yang berjudul 10 Muhawalat li Ightiyal an-Naby. Redaksi Republika.co.id, menyarikan lima dari sepuluh peristiwa itu, yaitu sebagai berikut:
Pertama, manuver Abu Jahal. Dikisahkan Syekh al-Mubarakfuri mengutip keterangan Ibnu Ishaq, Abu Jahal tak pernah berhenti untuk membunuh Nabi Muhammad SAW.
Di antara kisah terkenal adalah, ketika Abu Jahal berencana mengakhiri hidup Rasulullah SAW karena dianggap mengusik keyakinan dan menghina agama mereka. “Sungguh aku berjanji demi tuhan, aku akan timpa dia (Muhammad) SAW dengan batu sebesar apapun yang aku kuat bawa, jika dia sujud dalam sholatnya, aku akan jatuhkan ke atas kepalanya,” sesumbar Abu Jahal di hadapan kafir Quraisy. Rencana itu pun dia eksekusi.
Di waktu Subuh, Abu Jahal sudah membawa batu sebagaimana dia gambarkan, duduk sambil menunggu Rasulullah SAW. Sementara kafir Quraisy menantikan kabar keberhasilan Abu Jahal.
Begitu mendapati Rasulullah SAW sholat dan sujud, Abu Jahal membawa batu di arah depan Rasulullah SAW, saat di posisi tepat dan hendak menimpakan batu itu, tiba-tiba saja raut muka Abu Jahal berubah ketakutan.
Badannya gemetar sampai-sampai dia melempar batu yang digenggamnya. Rencana busuknya gagal. Saat ditanya kafir Quraisy, apa yang terjadi, Abu Jahal mengaku, detik-detik dia hendak menjatuhkan batu, tiba-tiba dia melihat unta yang tidak pernah dia lihat sebelumnya.
Perawakan tubuh unta itu berbeda dan hendak memakannya. Menurut Ibnu Ishaq, unta tersebut adalah malaikat Jibril yang menjelma, seandainya Abu Jahal melakukannya, sang unta jelmaan itu segera melumat Abu Jahal.
Kedua, konspirasi jahat kafir Quraisy dalam Darun Nadwah, yang dijawab Allah SWT dalam surat al-Anfal 30. Peristiwa ini terjadi pada 2 September 622 M, dua bulan setengah setelah peristiwa Baiat Aqabah.
Baca juga: Islam akan Jadi Agama Mayoritas di 13 Negara Eropa pada 2085, Ini Daftarnya
Para elite kafir Makkah antara lain Abu Jahal, Jubair bin Muth’im, Thaimah bin Addi, al-Harits bin Amir, Abu al-Bukhtari, Syaibah, dan Atabah, bersepakat untuk membunuh Rasulullah SAW.
Singkat kata, terpilihlah 11 eksekutor Nabi Muhammad SAW yang dikepalai Abu Jahal. Namun, ternyata kabar tersebut telah sampai ke telinga Rasulullah SAW. Rasulullah SAW selamat dari kepungan 11 pembunuh yang tertidur pulas.
Ketiga, Suraqah bin Malik, sang pembunuh bayaran. Suraqah bin Malik adalah seorang penunggang kuda yang andal dan ahli mencari jejak. Atas kelebihan yang dimilikinya ia bersemangat mencari Rasulullah SAW demi mendapatkan hadiah 100 ekor unta.
Suraqah menyiapkan budak terbaiknya, lengkap dengan baju besi dan tombak. Dengan semangat membara dia memacu kudanya secepat mungkin. Dia mengejar Rasulullah SAW yang telah meninggalkan kota Makkah secara diam-diam.
Baca juga : Erick Thohir: NU Meluaskan Syiar Islam dan Membangun Peradaban