Selasa 10 Jan 2023 05:43 WIB

Islam, Demokrasi dan Keadilan sosial: Catatan Atas Pidato Dato' Seri Anwar Ibrahim

Anwar Ibrahmin pemikiran besarnya hingga dukungan para sehabatnya di Indonesia ketika di penjara.

Rep: Muhammad Subarkah/ Red: Partner
.
Foto: network /Muhammad Subarkah
.

Perdana Menteri Malaysia<a href= Anwar Ibrahim saat menginspeksi pasukan kala mengadakan kunjungan ke Indonesia." />
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim saat menginspeksi pasukan kala mengadakan kunjungan ke Indonesia.

Oleh: DR. Syahganda Nainggolan, Aktivis (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia/KAMI)

Dato' Seri Anwar Ibrahim (DSAI) memberikan ceramah memukau di hadapan ratusan tokoh-tokoh yang menyesaki ruangan auditorium Bank Mega, Jakarta Senin siang kemarin, (10/1/2023). Ceramah itu bertemakan "Leadership", diorganisir oleh Chairul Tanjung atau CT-Corp. Saya bersama pimpinan KAMI, Gatot Nurmantyo, Professor Hafid Abas, MS Ka'ban, Bachtiar Chamsyah dan Jumhur Hidayat, mendapat kesempatan yang amat berharga atas undangan CT Corp.

Mengapa DSAI memukau? Pertanyaan ini menjadi pembahasan teman-teman KAMI. Kita akan menguraikan dua hal besar, yakni sosok DSAI dan pikirannya. Sosok ini terlihat dalam gaya orasinya di podium. Dia benar-benar singa podium. Matanya tajam seperti singa. Menatap seluruh sudut audiens yang hadir. Bicaranya lugas dan detail, tidak membiarkan audiens menerka-nerka makna. Dia berusaha pula membuat bahasa yang kurang dikenal di Malaysia, seperti "oligarki" atau "konglomerat" di Indonesia, terpahami.

Audiens ditarik oleh DSAI untuk berinteraksi dengan dirinya, seakan-akan dia tidak berjarak, dia berbicara tentang manusia dan nilai-nilai. Dia juga berbicara tentang dirinya, kehidupan pribadinya, cita-citanya berdasarkan pengalaman hidup yang penuh liku.