Selasa 10 Jan 2023 06:36 WIB

Wagub Jabar: Kita Bangga dengan Masjid Al Jabbar

Masjid Al Jabbar merupakan maslahat umat Islam Jawa Barat

Rep: Bayu Adji P/ Red: Erdy Nasrul
Pengunjung beraktivitas di area taman Masjid Raya Al Jabbar, Gedebage, Kota Bandung, Sabtu (7/1/2023). Masjid Raya Al Jabbar yang baru saja diresmikan beberapa waktu lalu oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tersebut dipadati pengunjung dari dalam dan luar Kota Bandung saat akhir pekan.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pengunjung beraktivitas di area taman Masjid Raya Al Jabbar, Gedebage, Kota Bandung, Sabtu (7/1/2023). Masjid Raya Al Jabbar yang baru saja diresmikan beberapa waktu lalu oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tersebut dipadati pengunjung dari dalam dan luar Kota Bandung saat akhir pekan.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pembangunan Masjid Al Jabbar di Kota Bandung menjadi polemik karena menelan biaya sekitar Rp 1 triliun. Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat (Jabar) otomatis ikut terseret dalam polemik tersebut. 

Wakil Gubernur (Wagub) Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, mengaku tahu terkait ramainya perbincangan mengenai Ridwan Kamil. Apalagi, terdapat sejumlah pihak yang menyudutkan Gubernur Jabar karena pembangunan Masjid Al Jabbar memakan anggaran yang besar.

"Menurut kami sebagai umat Islam, jangan terlalu mempermaslahkan harga pembangunan Al Jabbar. Saya sendiri yang mendorong Pak Gubernur, berapa saja (anggarannya), mumpung kami punya kewenangan, ini untuk agama dan syiar Islam," kata dia di Kabupaten Tasikmalaya, Senin (9/1/2023).

Uu mengatakan, sebanyak 98 persen warga Jabar saat ini beragama Islam. Sementara, selama ini tidak pernah ada masjid yang merepresentasikan Jabar.

Karena itu, menurut dia, umat justru harus bangga dengan keberadaan Masjid Al Jabbar. Pasalnya, saat ini Jabar telah memiliki ciri keislaman yang berbeda dengan keberadaan Masjid Al Jabbar. 

"Justru kita harus bangga. Tidak semua mau membangun masjid. Justru beliau (Ridwan Kamil) hebat, dan bahkan Gubernur tidak dibayar sebagai arsitek (Masjid Al Jabbar)," kata Uu.

Uu menjelaskan, pembangunan Masjid Al Jabbar juga bukan hanya merupakan keinginan Ridwan Kamil. Sebab, setiap pembangunan yang dilakukan harus melalui musrembang.

Ia menilai, harga besar itu juga telah sepadan dengan hasil pembangunan masjid raya di Provinsi Jabar tesebut. Sebab, teknologi yang digunakan di masjid itu dinilai sangat luar biasa.

"Fungsi Al Jabbar juga bisa sebagai resapan air. Di dalamnya juga ada museum, auditorium, taman, dan lainnya. Itu juga bisa untuk 50 ribu orang jamaah," kata Uu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement