Selasa 10 Jan 2023 12:31 WIB

Megawati: Kalau tak Mengerti yang Ibu Maksud, Lebih Baik Keluar dari PDIP

Megawati mengaku tak akan ragu memecat kader yang tak disiplin.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dalam pidato perayaan HUT ke-50 PDIP di JIExpo, Jakarta, Selasa (10/1).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dalam pidato perayaan HUT ke-50 PDIP di JIExpo, Jakarta, Selasa (10/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengingatkan bahwa partainya memiliki tiga pilar yang harus dijalankan. Namun, ia menyoroti masih adanya orang-orang tidak disiplin dan tak menjalankan tiga pilar tersebut.

Meski tak keluar dalam dua tahun terakhir akibat pandemi Covid-19, Megawati mengaku tetap melakukan pemantauan terhadap kader-kadernya. Ia menegaskan, kader yang tidak berdisiplin dalam berpartai adalah sosok yang tidak memiliki harga diri.

Baca Juga

"Jadi kamu kalau tak bisa mengerti apa yang ibu maksud, jangan ada di PDI Perjuangan, jangan. Lebih baik pindah, keluar, karena di kita yang diperlukan adalah sehati," ujar Megawati dalam pidato perayaan HUT ke-50 PDIP, di JIExpo, Jakarta, Selasa (10/1/2023).

Lanjutnya ia menanyakan kepada ribuan kader yang hadir di JIExpo, sosok yang tak berdisiplin harus diapakan. Lalu, terdapat banyak kader di sana yang meneriakkan bahwa sosok tersebut harus dipecat.

"Jadi ibu musti apa dong? Ibu musti apa? Hayo jawab sendiri, ibu musti apa? Tuh akeh sing meneng, timbang sing teriak. Satu suara, ibu musti apa?" tanya Megawati dijawab dengan teriakan pecat.

Ia menegaskan, seluruh kader PDIP jangan hanya mendengarkan pidatonya tanpa dipraktekkan ke masyarakat. Jelasnya, seluruh kader partai berlambang kepala banteng itu harus turun ke bawah membantu warga.

"Ini harus masuk ke dalam hati kalian, jangan hanya denger pidato ibu, tapi budeg. Masukkan sini (menunjuk hati), kita ini bonding antara ini (menunjuk kepala) dan ini (menunjuk dada). Satu, tuh terus mancur ke atas, kenapa? Kita diparingin loh oleh Gusti Allah loh jadi begini," ujar Megawati.

"Jadi kalau saya dengan segala hormat saya, kalau ada anak buah yang sudah di dalam aturan partainya harus sampe tingkat pemecatan, ya saya teken (surat pemecatan)," sambung Presiden ke-5 Republik Indonesia itu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement