REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung mengimbau, seluruh siswa di jenjang SD dan SMP, untuk tidak memainkan latto-latto selama kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung di sekolah. Sebab, hal itu dinilai dapat menganggu kegiatan belajar mengajar.
Sekretaris Disdik Kota Bandung Tantan Syurya Santana mengatakan, dinas telah mengirimkan surat edaran, Senin (9/1/2023) kepada seluruh sekolah negeri dan swasta berisi imbauan siswa tidak memainkan latto-latto di sekolah. Imbauan tersebut disampaikan agar kegiatan belajar mengajar tidak terganggu.
"Jangan sampai mengganggu kegiatan belajar mengajar di rumah dan sekolah, tidak boleh ada distraksi. Kegiatan belajar yang bisa terganggu oleh latto-latto," ujarnya di Balai Kota Bandung, Selasa (10/1/2023).
Dia mengatakan, permainan latto-latto memiliki manfaat yang positif bagi anak yaitu melatih motorik, olahraga tangan dan kebersamaan antar anak. Bahkan, mengurangi penggunaan gawai di kalangan anak.
Namun, dinas melihat kegiatan bermain latto-latto di sekolah dapat menganggu kegiatan belajar mengajar. Dia mengatakan, suara dari latto-latto dapat menganggu orang dan kegiatan belajar mengajar.
"Surat imbauan ke satuan pendidikan ke SD, dan SMP negeri dan swasta untuk bukan melarang memiliki latto-latto tapi memainkan latto di sekolah sehingga ganggu KBM," katanya.
Tantan mengatakan, imbauan yang diedarkan tidak hanya menyangkut latto-latto yang tengah viral. Namun, juga permainan lainnya yang dapat mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah.
"Mudah-mudahan ini kita bukan tak boleh tapi jangan sampai kegiatan apapun mengganggu KBM. Mudah-mudahan orang tua ada perannya," katanya.
Dia pun mempersilakan siswa memainkan latto-latto saat pelajaran selesai dan tidak menganggu kegiatan belajar di sekolah maupun di rumah. Selain itu ia meminta agar anak-anak yang memainkan latto-latto tetap memperhatikan keselamatan saat memainkan permainan tersebut.