REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance) menerbitkan Penawaran Umum Sukuk Wakalah Bi Al-Istitsmar I CIMB Niaga Auto Finance Tahun 2023. Dana itu akan dipergunakan sebagai penyertaan modal kerja pada kegiatan usaha pembiayaan syariah untuk kendaraan.
Direktur PT CIMB Niaga Sekuritas Martin Simorangkir menilai industri otomotif terbukti bisa tumbuh dengan cepat setelah pandemi Covid-19. Hal itu, tentunya mendorong industri pembiayaan tetap dapat bertumbuh dengan maksimal seiring pemulihan ekonomi selama tahun 2021 dan 2022.
"Untuk itu kami menilai optimistis dengan aksi korporasi Penawaran Umum Sukuk Wakalah Bi Al-Istitsmar I CIMB Niaga Auto Finance ini akan menjadi produk alternatif investasi yang menarik bagi investor saat ini," kata Martin, Selasa (10/1/2023).
Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman mengatakan, melalui Penawaran Sukuk Wakalah Bi Al-Istitsmar I ini, Ristiawan berharap dapat memberikan produk investasi inovatif yang akan diminati investor. "Perseroan akan menyalurkan pembiayaan kendaraan kepada nasabah perseroan dengan akad murabahah," kata Ristiawan.
Secara kinerja, CIMB Niaga Finance pada semester I 2022, telah mencatat pembiayaan baru sebesar Rp 4,5 triliun tumbuh sebesar 103 persen (YoY) dibandingkan periode yang sama pada 2021 sebesar Rp 2,2 triliun. Pembiayaan baru dengan akad syariah mencapai 62 persen dari total pembiayaan baru. Dengan pertumbuhan pembiayaan baru, total aset kelolaan CIMB Niaga Finance mencapai Rp 8,8 triliun atau tumbuh sebesar 51 persen sejak 2021.
Sejalan dengan peningkatan aset kelolaan, pada semester I 2022 perseroan berhasil membukukan laba sebelum pajak atau PBT (Profit Before Tax) sebesar Rp 266 miliar, naik 106 persen YoY dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021 sebesar Rp 129 miliar. CIMB Niaga Finance juga konsisten mempertahankan kualitas aset terlihat dari rasio pembiayaan bermasalah atau NPF (nonperforming financing) di bawah rata-rata industri yaitu sebesar 0,89 persen.
Rasio-rasio keuangan lainnya juga terjaga dengan baik, dimana per semester I 2022, return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) perseroan masing-masing tercatat sebesar 12,79 persen dan 26,55 persen.