REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar), sudah mendaftarkan 150 ribu menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Menurut Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, pihaknya akan terus menambah jumlah guru ngaji yang didaftarkan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Guru ngaji yang sudah terdaftar sudah 150 ribu dan itu akan berlanjut dan bertambah. Guru ngaji di Jawa Barat sampai jutaan. Tapi bertahap, berdasarkan kemampuan kami dan kesadaran masyarakat," ujar Uu kepada wartawan di Gedung Sate, Selasa (10/1/2023).
Uu berharap, para bupati dan wali kota yang ada di daerah melakukan hal serupa. Yakni, membantu mengansuransikan guru ngaji.
Menurut Uu, ada guru ngaji beberapa hari baru daftar menjadi peserta BPJS, ternyata wafat. "Alhamdulillah klaim tidak susah dapat sampai puluhan juta dan bukan hanya itu, banyak masyarakat yang menerima manfaat BPJS itu," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya merasa terbantu, dengan kehadiran BPJS dalam rangka sosialisasi asuransi. Serta, memberikan kemudahan kepada masyarakat yang membutuhkan di saat yang tepat.
Pemprov Jabar, kata dia, terus melakukan penguatan masyarakat dalam asuransi. Sehingga, pihaknya dapat penghargaan dari pemerintah pusat tentang keberhasilan BPJS di Jawa Barat.
"Kan BPJS di Jawa Barat bukan hanya tenaga kerja di perusahaan dan di pabrik, tetapi para guru ngaji dimasukkan di asuransi. Ini yang sangat luar biasa," katanya.
Jadi, kata dia, kerjasama BPJS dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, ini sudah melihat dan terlihat hasilnya. "Bukan hanya dirasakan oleh kami, karena menerima penghargaan. Tetapi oleh lapisan masyarakat yang sudah masuk disitu dudah terasa," katanya.