Grebeg Sudiro Digelar 20 Hari, DLH Solo Antisipasi Membludaknya Produksi Sampah 

Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq

Peserta mengikuti kirab budaya Grebeg Sudiro di Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah (ilustrasi)
Peserta mengikuti kirab budaya Grebeg Sudiro di Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah (ilustrasi) | Foto: Antara/Mohammad Ayudha

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bakal mengantisipasi produksi sampah yang dihasilkan selama kegiatan Grebeg Sudiro yang digelar mulai dari 10 hingga 30 Januari 2023. Kepala DLH Kota Solo, Kristiana Hariyanti mengungkapkan, apabila dalam gelaran tersebut pengunjungnya membludak, maka membuat produksi sampah berkali-kali lipat.

“Jadi sebetulnya sudah kita antisipasi tapi mungkin karena jumlah pengunjungnya yang membludak dan nuwun sewu masih banyak pengunjung yang buang sampah sembarangan, itu yang mungkin perlu kita tingkatkan edukasinya ke panitia,” katanya saat dihubungi, Selasa (10/1/2023).

Ia mewanti-wanti masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Pihaknya juga meminta untuk panitia menyediakan tempat sampah.

“Saya juga berharap pedagang dan panitia menyiapkan tempat sampah yang ada di sana sehingga nanti akan sangat membantu proses kami dalam pembersihan dan pengangkutan sampah,” terangnya.

Sebelumnya, Kristiana menyebut produksi sampah mencapai 13 ton saat CFN Tahun Baru. Ditambah CFD juga menimbulkan sampah hingga 5,7 ton. Jika digabung produksi sampah dari malam Tahun Baru hingga pagi hari mencapai 18,7 ton. 

“CFN pas malam 13 ton, CFD 5,7 ton, setelah sekian lama vakum Tahun Baru dibuka untuk umum dengan beberapa agenda sehingga menimbulkan banyak pengunjung dari dalam maupun luar kota maka secara otomatis timbunan sampah meningkat,” kata dia.

Pihak juga memperkirakan produksi sampah bisa mencapai belasan ton. Pasalnya jika dihitung selama Januari akan ada tiga kali gelaran Grebeg Sudiro yang bertepatan dengan dengan CFD, yakni tanggal 14, 21, dan 28.

“Sama pas CFN kemarin CFD juga kita siapkan tim untuk malam dan pagi, kemarin kita menyiapkan personel sekitar 100. Kalau agendanya menyapu ada malam dan pagi hari kurang lebih kami siapkan personelnya sama,” ujar Kristiana.

Kendati demikian, ia menegaskan masalah sampah menjadi tanggung jawab bersama. “Walaupun dari DLH menyediakan tapi kan akan lebih baik kalau semua orang menyadari bahwa sampah sebetulnya menjadi tanggung jawab bersama tidak hanya DLH. Karena sekali lagi sampah menjadi tanggung jawab bersama jadi jangan 100 persen njagake DLH tapi semua juga punya tanggung jawab yang sama,” tegasnya.

Terkait


Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark