Selasa 10 Jan 2023 20:19 WIB

3.398 Jiwa Terdampak Bencana di Kabupaten Sukabumi

Kerugian akibat bencana di Kabupaten Sukabumi pada 2022 diperkirakan Rp 8,7 miliar.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Irfan Fitrat
Bencana longsor terjadi di wilayah Kampung Babakan Bungur, Desa Cibodas, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jumat (25/3/2022).
Foto: istimewa
Bencana longsor terjadi di wilayah Kampung Babakan Bungur, Desa Cibodas, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jumat (25/3/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Kejadian bencana dilaporkan terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Sukabumi pada 2022, yang berdampak terhadap ribuan jiwa. Sebagian besarnya disebut kejadian bencana longsor dan angin kencang.

Menurut Supervisor Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Entis Daeng Sutisna, pada 2022 terdata 495 kejadian longsor dan 164 kejadian angin kencang. 

Selain itu, terdata 90 kejadian banjir, 73 kejadian kebakaran, 54 kejadian gempa bumi, serta 50 kejadian pergerakan tanah. “Di sepanjang 2022 total bencana sebanyak 926 kejadian,” kata Daeng, Selasa (10/1/2023).

Daeng mengatakan, kejadian bencana pada 2022 ini berdampak terhadap 1.386 kepala keluarga (KK) atau 3.398 jiwa. Dilaporkan kejadian bencana mengakibatkan 11 orang meninggal dunia dan 56 orang terluka. Kejadian bencana juga membuat 802 KK atau 2.456 jiwa mengungsi sementara.

Akibat kejadian bencana itu, dilaporkan 2.192 unit rumah mengalami kerusakan. Sementara 770 rumah warga lain kondisinya dinilai terancam bencana.

Bencana juga dilaporkan berdampak terhadap 398 unit fasilitas umum dan fasilitas sosial, serta sejumlah sarana lainnya. Nilai kerugian akibat bencana ini diperkirakan mencapai miliaran rupiah. “Taksiran (nilai) kerugian Rp 8.705.855.000,” kata Daeng.

Kejadian bencana pada 2022 tersebar di berbagai wilayah Kabupaten Sukabumi. Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman, Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa Barat yang dinilai rawan bencana. Karena itu, ia mengatakan, perlu dilakukan upaya penanganan bencana dengan baik.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement