Rabu 11 Jan 2023 05:33 WIB

3 Momen Nabi Muhammad SAW Tertawa Sampai Tampak Sejumlah Giginya  

Nabi Muhammad SAW juga tertawa layaknya manusia biasa meski dengan adab

Rep: Umar Mukhtar / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Rasulullah SAW. Nabi Muhammad SAW juga tertawa layaknya manusia biasa meski dengan adab
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Rasulullah SAW. Nabi Muhammad SAW juga tertawa layaknya manusia biasa meski dengan adab

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ada sejumlah hal yang membuat Nabi Muhammad SAW tertawa hingga tampak giginya. Hal ini berdasarkan tiga riwayat hadits yang menggambarkan tertawanya Nabi Muhammad SAW dan faktor yang menjadi sebabnya. 

Pertama, sebagaimana diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud, diriwayatkan Bukhari dan Muslim. 

Baca Juga

Dalam hadits dijelaskan mengenai orang terakhir yang keluar dari neraka dalam keadaan merangkak dan dia menjadi yang terakhir masuk surga. 

Allah SWT berkata kepada orang itu, "Pergilah dan masuklah ke surga." Saat hendak memasuki surga, orang ini berpikir surga sudah penuh.

Dia pun berkata kepada Allah SWT bahwa surga sudah penuh. Lalu Allah SWT berfirman, "Masuklah ke surga." Lagi-lagi, ketika hendak masuk surga, dia berpikir surga sudah penuh. Allah SWT berfirman lagi, "Pergilah, masuklah ke surga, dan kamu mendapatkan segala hal seperti dunia dan bahkan 10 kali lipat darinya." 

Orang itu kembali berkata, "Apakah Engkau mempermainkan aku sedangkan Engkau adalah Raja?" Saat itulah perawi (Abdullah bin Mas'ud) melihat Nabi Muhammad SAW tertawa hingga gigi gerahamnya terlihat." Perawi berkata, "Orang itu adalah penduduk surga yang paling rendah kedudukannya."  

Kedua, didasarkan pada hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, diriwayatkan oleh Tirmidzi. Dalam hadits disampaikan, seorang Arab badui masuk ke dalam masjid saat Nabi Muhammad SAW sholat, lalu orang Arab badui itu sholat. Setelah sholat ia berdoa:

"Ya Allah, sayangilah aku dan Muhammad, dan jangan Engkau sayangi siapapun yang bersama kami." Nabi Muhammad kemudian bersabda: 

 لقد حجرت واسعًا

"Engkau telah mempersempit yang luas." Sesudah itu, orang Arab badui itu malah pipis di dalam masjid sehingga orang-orang pun menghampirinya.

Lalu Nabi SAW bersabda, "Siramlah dengan seember air." Kemudian beliau SAW bersabda lagi, "Sungguh kalian diutus dengan memberi kemudahan dan tidak diutus untuk memberi kesulitan."

Ibnu Hajar dalam kitab syarahnya, menyampaikan, Nabi Muhammad mencela tindakan yang mempersempit rahmat Allah SWT atas segala ciptaan-Nya. Namun, Nabi Muhammad tidak menegur orang Arab badui itu tetapi beliau SAW tertawa dan menasihatinya dengan ceria.

Baca juga: Islam akan Jadi Agama Mayoritas di 13 Negara Eropa pada 2085, Ini Daftarnya 

Ketiga, adalah hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik. Dalam hadits diceritakan, Rasulullah SAW terlelap beberapa saat, lalu beliau SAW mengangkat kepala sembari tersenyum. 

Sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah SAW, mengapa engkau tertawa?" Beliau SAW bersabda: 

إنه أنزلت علي آنفا سورة " وقرأ صلى الله عليه وسلم سورة الكوثر حتى ختمها، وفسر لأصحابه معنى الكوثر قائلًا: " هل تدرون ما الكوثر ؟ 

"Baru saja turun kepadaku satu surah." Kemudian Nabi SAW membaca Surah Al-Kautsar hingga akhir ayat. Selesai membacanya, beliau bertanya (kepada para sahabat), "Apa kalian tahu apa yang dimaksud dengan Al Kautsar?" Para sahabat menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih tahu." Beliau SAW bersabda: 

 هو نهر أعطانيه ربي عز وجل في الجنة، عليه خير كثير، ترد عليه أمتي يوم القيامة، آنيته عدد الكواكب، يختلج العبد منهم فأقول : يا رب، إنه من أمتي، فيقال : إنك لا تدري ما أحدثوا بعدك"

"Itu adalah sungai di surga yang dijanjikan Rabbku kepadaku. Di sungai itu banyak kebaikan dan ada telaga yang digunakan untuk minum oleh umatku pada Hari Kiamat. Gelasnya sejumlah bintang di langit." (HR Abu Dawud)

Sumber: masrawy   

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement