Rabu 11 Jan 2023 06:51 WIB

Suku Bunga Acuan The Fed Diprediksi Naik Jadi 4,75 Persen

Fundamental ekonomi solid, Indonesia semestinya tidak terkena resesi.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Lida Puspaningtyas
Gedung Federal Reserve di AS
Foto: Reuters/VOA
Gedung Federal Reserve di AS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Senior Investment Information Mirae Asset, Nafan Aji Gusta mengatakan faktor makroekonomi yang sedang ditunggu-tunggu investor dalam waktu dekat adalah keputusan suku bunga The Fed pada awal Februari 2023. Nafan menuturkan pelaku pasar global memprediksi adanya peningkatan suku bunga acuan The Fed.

"Saat ini, berdasarkan data yang dikompilasi CME dan Bloomberg, mayoritas pelaku pasar global memprediksi suku bunga acuan Fed Fund Rate akan dinaikkan 25 bps menjadi 4,5 persen hingga 4,75 persen dari posisi saat ini 4,25 persen hingga 4,5 persen," kata Nafan dalam Media Day Mirae Asset Sekuritas, Selasa (10/1/023).

Baca Juga

Nafan menjeslaskan, efek windfall profit di Indonesia saat ini mulai terbatas. Dia menuturkan, hal tersebut terjadi karena pergerakan harga komoditas global bertendensi menurun.

Sementara itu, Nafan menilai persiapan pemilu juga menjadi menyumbang faktor inflasi. Selain itu, permintaan selama masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) juga meningkat karena daya beli relatif kuat.

Nafan memprediksi, Indonesia masih dapat windfall profit karena neraca perdagangan masih surplus. Menurutnya, Indonesia semestinya tidak terkena profitabilitas resesi karena fundamental ekonomi masih solid.

Dalam setiap kenaikannya di tahun ini, Nafan memprediksi The Fed akan mengerek 25 basis poin. Hal itu menurutnya akan berimbas Fed Fund Rate diperkirakan akan menyentuh kisaran 5 persen hingga 5,25 persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement