REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR - Ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto mengaku sempat kehilangan konsentrasi pada laga pertama turnamen BWF World Tour Super 1000 Malaysia Open 2023.
Berhadapan dengan wakil Prancis Christo Popov/Toma Junior Popov di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa, Fajar sempat tiga kali kena service fault karena dianggap melebihi batas ketinggian 115cm. Dampak keputusan pengadil tersebut, membuat konsentrasi terganggu. Setelah itu tiga servis Fajar menyangkut di net.
Beruntung Fajar/Rian kembali fokus sebelum akhirnya menyudahi pertandingan dengan skor 19-21, 21-16, 21-15. "Fokus saya jadi terganggu. Jadi kepikiran dan membuat permainan saya jadi buyar. Belum lagi lawan juga bermain bagus," kata Fajar dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Dengan kemenangan ini Fajar/Rian memastikan tiket babak kedua yang akan bergulir Kamis (12/1). Mereka akan berhadapan dengan Mark Lamsfuss/Marvin Seidel asal Jerman yang sebelumnya mengalahkan Ruben Jille/Ties van der Lecq asal Belanda dengan skor 21-19, 21-7.
Menghadapi pertandingan nanti, Fajar/Rian mengatakan akan berjuang dan berharap tampil lebih baik untuk bisa terus melaju di turnamen bergengsi yang bergulir di Negeri Jiran tersebut.
"Mereka pasangan berpengalaman. Permainannya juga safe. Selain itu, seperti pemain-pemain Eropa, kerap melakukan trik dan psywar untuk memecah konsentrasi lawan. Ini yang harus diwaspadai dari pasangan Jerman itu," ujar Rian.
Pada laga ganda putra lainnya, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan juga memastikan tiket babak kedua setelah mengalahkan He Ji Ting/Zhou Hao Dong asal China dengan skor 19-21, 21-8, 21-13.
"Bersyukur bisa melewati pertandingan pertama dan bisa menang. Kali ini juga pertandingan yang tidak mudah. Tadi kami juga banyak mati sendiri," kata Ahsan.
Ahsan/Hendra selanjutnya bertemu kompatriotnya, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan yang sebelumnya mengatasi perlawanan Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol (Korea Selatan) dengan skor 21-12, 21-17.
Menghadapi Pram/Yere di babak kedua, Hendra menyebut harus lebih waspada. Apalagi, juniornya itu tengah memiliki motivasi besar setelah Yere sembuh dari cedera lutut kiri.
"Kami sering ketemu dengan mereka. Mereka pasti sangat semangat karena tengah bangkit setelah Yere pulih cedera. Lawan teman sendiri itu juga tidak gampang, mereka tidak gampang dimatikan. Kami harus bermain sabar," kata Hendra.