Rabu 11 Jan 2023 09:03 WIB

Nggak Jadi Cuan! Harga Emas Jatuh Dipukul Menguatnya Greenback Jelang Data Inflasi

Harga emas dunia melemah pada akhir perdagangan karena menguatnya dolar AS

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Model menunjukkan produk terbaru EmasKita saat peluncurannya di Gedung Antam. Harga emas melemah pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), menyusul aksi ambil untung dari kenaikan dua sesi sebelumnya karena uang kertas atau greenback dolar AS lebih kuat ketika para pedagang menunggu data inflasi AS pekan ini untuk membantu memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga.
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Model menunjukkan produk terbaru EmasKita saat peluncurannya di Gedung Antam. Harga emas melemah pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), menyusul aksi ambil untung dari kenaikan dua sesi sebelumnya karena uang kertas atau greenback dolar AS lebih kuat ketika para pedagang menunggu data inflasi AS pekan ini untuk membantu memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga.

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Harga emas melemah pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), menyusul aksi ambil untung dari kenaikan dua sesi sebelumnya karena uang kertas atau greenback dolar AS lebih kuat ketika para pedagang menunggu data inflasi AS pekan ini untuk membantu memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, merosot 1,30 dolar AS atau 0,07 persen menjadi ditutup pada 1.876,50 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan mencapai level tertinggi sesi di 1.885,20 dolar AS dan terendah sesi di 1.872,00 dolar AS.

Emas berjangka terangkat 8,10 dolar AS atau 0,43 persen menjadi 1.877,80 dolar AS pada Senin (9/1/2023), setelah melonjak 29,10 dolar AS atau 1,58 persen menjadi 1.869,70 dolar AS pada Jumat (6/1/2023), dan tergelincir 18,40 dolar AS atau 0,99 persen menjadi 1.840,60 dolar AS pada Kamis (5/1/2022).

Dolar AS menguat pada Selasa (10/1/2023) karena pelaku pasar menunggu data inflasi utama AS, dengan indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,23 persen menjadi 103,2360.Greenback yang lebih kuat membuat harga-harga komoditas berdenominasi dolar menjadi lebih mahal bagi para investor pemegang mata uang lainnya. Meningkatnya imbal hasil obligasi pemerintah AS juga mengurangi daya tarik emas.