Rabu 11 Jan 2023 09:46 WIB

Bank Dunia Pangkas Drastis Perkiraan Pertumbuhan Global 2023 jadi 1,7 Persen

Volume perdagangan global diperkirakan tumbuh 1,6 persen tahun ini.

Red: Lida Puspaningtyas
Lead Economist World Bank Group Habib Rab (kanan) memaparkan materinya disaksikan mantan Menteri Keuangan Indonesia (2010-2013) Agus Martawardojo (kedua kanan) dan mantan Menteri Keuangan Indonesia (2013-2014) Muhamad Chatib Basri (kedua kiri) saat sesi diskusi pandangan ekonomi makro (macro economic outlook session) State-Owned Enterprises (SOE) International Conference di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Selasa (18/10/2022). Sesi diskusi pandangan ekonomi makro tersebut mengangkat tema Indonesia
Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi
Lead Economist World Bank Group Habib Rab (kanan) memaparkan materinya disaksikan mantan Menteri Keuangan Indonesia (2010-2013) Agus Martawardojo (kedua kanan) dan mantan Menteri Keuangan Indonesia (2013-2014) Muhamad Chatib Basri (kedua kiri) saat sesi diskusi pandangan ekonomi makro (macro economic outlook session) State-Owned Enterprises (SOE) International Conference di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Selasa (18/10/2022). Sesi diskusi pandangan ekonomi makro tersebut mengangkat tema Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan global akan melambat tajam menjadi 1,7 persen pada 2023. Bank Dunia merevisi 1,3 poin persentase lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.

Ini akan jadi laju ekspansi terlemah ketiga dalam hampir tiga dekade. Dasar proyeksi adalah pengetatan kebijakan moneter untuk mengatasi inflasi dan perang Rusia di Ukraina meredam prospek.

Baca Juga

"Amerika Serikat, kawasan euro, dan China semuanya mengalami 'periode kelemahan yang nyata'," kata lembaga yang berbasis di Washington tersebut.

Guncangan negatif lebih lanjut, termasuk inflasi yang lebih tinggi, kenaikan suku bunga yang tiba-tiba untuk menahannya, dan kebangkitan kembali pandemi COVID-19. Ini bisa mendorong ekonomi global ke dalam resesi.