REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan global akan melambat tajam menjadi 1,7 persen pada 2023. Bank Dunia merevisi 1,3 poin persentase lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.
Ini akan jadi laju ekspansi terlemah ketiga dalam hampir tiga dekade. Dasar proyeksi adalah pengetatan kebijakan moneter untuk mengatasi inflasi dan perang Rusia di Ukraina meredam prospek.
"Amerika Serikat, kawasan euro, dan China semuanya mengalami 'periode kelemahan yang nyata'," kata lembaga yang berbasis di Washington tersebut.
Guncangan negatif lebih lanjut, termasuk inflasi yang lebih tinggi, kenaikan suku bunga yang tiba-tiba untuk menahannya, dan kebangkitan kembali pandemi COVID-19. Ini bisa mendorong ekonomi global ke dalam resesi.