Gus Yahya Minta Maaf kepada Masyarakat Terdampak Peringatan Satu Abad NU
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf memberikan keterangan kepada wartawan di Kantor PBNU, Jakarta, Jumat (6/1/2023). | Foto: Republika/Prayogi.
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyampaikan permohonan maaf terhadap masyarakat yang mungkin terdampak saat peringatan satu abad NU digelar di Gelora Delta Sidoarjo pada 7 Februari 2023 mendatang. Khususnya bagi masyarakat Surabaya, Sidoarjo, dan sekitarnya yang kemungkinan bakal sangat terdampak atas penyelenggaraan kegiatan tersebut.
"Mohon maaf kepada masyarakat Surabaya, Sidoarjo, dan mungkin lebih luas lagi yang akan terdampak pada saat kami nanti menyelenggarakan resepsi besar peringatan harlah satu abad NU," kata Gus Yahya di Surabaya, Rabu (11/1/2023).
Gus Yahya pun mengajak seluruh masyarakat ikut terlibat dalam berbagai kegiatan yang menjadi rangkaian peringatan satu abad NU. Gus Yahya menyatakan, pihaknya terus berupaya menyelenggarakan berbagai macam kegiatan yang akan membawa suasana kegembiraan dan kebahagiaan untuk semua orang pada peringatan satu abad NU.
"Akan diselenggarakan berbagai festival kuliner, seni, karnaval, dan sebagainya. Kami mengajak masyarakat ikut serta, karena pada akhirnya NU ini bisa hadir, diterima, bekerja sama dengan semua orang. Bukan hanya warga NU saja tetapi semua masyarakat," ujarnya.
Gus Yahya pun menyampaikan pesan yang ingin ditekankan pada peringatan satu abad NU. Dimana PBNU ingin mengingatkan kepada masyarakat bahwa Nahdlatul Ulama merupakan jalan keagamaan untuk mencapai kemuliaan, peradaban di masa depan melalui menekuni tradisi dan menekuni wawasan.
"Insya Allah warga NU akan menyumbang konstruktif bagi masa depan peradaban umat manusia," ujarnya.