Rabu 11 Jan 2023 14:52 WIB

Waketum PPP: Kami tak Mengajak Gabung Sandiaga Uno

PPP menghargai siapa saja yang ingin bergabung ke partai berlambang kabah itu.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Teguh Firmansyah
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan usai menghadap Presiden Jokowi di Jakarta, Senin (2/1).
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan usai menghadap Presiden Jokowi di Jakarta, Senin (2/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, ramai dibincangkan merapat ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Padahal, mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu masih merupakan kader Partai Gerindra.

Wakil Ketua Umum PPP, Amir Uskara mengatakan, secara personal persoalan Sandi Uno yang diisukan bergabung ke PPP merupakan hak pribadinya. Ia menilai, sekalipun Sandi Uno nanti tidak bergabung, PPP akan tetap bersenang hati.

Baca Juga

Tapi, ia menekankan, untuk kondisi saat ini karena Sandi Uno masih merupakan kader dari Partai Gerindra, tentu PPP masih dalam posisi cuma bisa menunggu. Misalkan Sandi Uno menyatakan ingin bergabung secara langsung PPP terbuka.

"Ya kita sih ya siapa saja boleh bergabung. Apalagi, sekaliber Pak Sandi pasti kita terima. Tapi, kami tetap menghargai posisi Pak Sandi saat ini masih kader Gerindra, jadi kami tidak dalam posisi mengajak," kata Amir, Rabu (11/1).

Terkait harapan dari PPP, ia berpendapat, mereka tidak dalam posisi berkenan menceritakan posisi Sandi Uno yang masih merupakan kader Gerindra. PPP, lanjut Amir, cuma menyatakan kalau mereka terbuka jika Sandi ingin bergabung.

Soal capres, Amir menjelaskan, ada aturan-aturan yang harus dibicarakan sesuai AD/ART. Dalam posisi PPP sekarang, ia menilai, capres kemungkinan masih harus berkoalisi dengan parpol-parpol lain dalam mencari tokoh-tokoh yang berpotensi.

Amir belum pula berkenan menjawab peluang Sandi Uno memimpin PPP sebagai ketua umum. Pasalnya, ketika ada kader yang ingin menjadi ketua umum ada proses yang harus dilewati dan ada waktu minimal yang harus dilewati sebagai kader PPP. "Artinya, dia minimal lima tahun sebagai kader baru bisa jadi ketua umum," ujar Amir.

Terlebih, Amir mengungkapkan, komunikasi yang dilakukan selama ini oleh PPP ke Sandi Uno bukan karena keinginan untuk maju dalam Pilpres 2024 nanti. Namun, ia menerangkan, sejak era Suharso Monoarfa, komunikasi Sandi dan PPP sangat bagus.

Sekali lagi, ia menegaskan, siapapun boleh bergabung ke PPP, apalagi tokoh-tokoh publik sekelas Sandi Uno. Tapi, Amir menegaskan, PPP tidak mungkin bisa memaksa, menghargai adat, karena Sandi Uno masih merupakan kader dari Partai Gerindra. "Enggak mungkinlah kita mau maksain, lu masuk di PPP, enggaklah," kata Amir.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement