REPUBLIKA.CO.ID,BANDA ACEH -- Ketua Umum Rampai Nusantara Mardiansyah mendorong generasi muda untuk peduli dan menjaga persatuan bangsa. Hal tersebut ia sampaikan saat deklarasi dan pelantikan Rampai Nusantara Provinsi Aceh, Rabu (11/1/22).
Mardiansyah menyampaikan rasa senasib seperjuangan telah menjadi nilai yang telah diteladankan oleh para pendiri bangsa termasuk tokoh-tokoh yang berasal dari kota berjuluk Serambi Mekah tersebut.
"Para leluhur bangsa termasuk di dalamnya tokoh-tokoh dari Aceh telah meletakan rasa persatuan, senasib seperjuangan menjadi fondasi dalam mendirikan bangsa ini, kita generasi muda tinggal melanjutkan, memperkokoh dan menjaga bangsa ini,” terang Mardiansyah.
Ia berharap kehadiran Rampai Nusantara di Aceh mampu membawa semangat persatuan dan kepedulian terhadap sesama masyarakat di Aceh serta membantu masyarakat dalam hal pendidikan,pengentasan kemiskinan dan juga persoalan stunting yang butuh ditingkatkan lagi dengan program yang berkelanjutan.
“Kebanggan dan rasa syukur kami tak terhingga Rampai Nusantara berkibar dan berdiri di tanah rencong ini, tekad baik saya mendorong pengurus yang baru saja dilantik segera bergerak menyebar manfaat di lingkungan sekitar,” tambah pria yang juga aktivis 98 tersebut.
Mardiansyah juga mengingatkan tantangan dan peluang yang datang karena masifnya digital saat ini “Era Digital menjadi tangtangan sekaligus peluang yang berjalan bagai dua sisi mata uang, kita bisa memanfaatkan dengan baik bakal sangat menguntungkan baik untuk pembangunan daerah maupun peningkatan ekonomi masyarakat, tetapi jika sebaliknya kita akan kalah,” tambah Mardiansyah.
Lebih lanjut, Mardiansyah mendorong Rampai Nusantara dapat membawa semangat optimisme dan kerja nyata untuk membantu masyarakat dalam transformasi digital sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik.
“Rampai Nusantara boleh saja berada di Aceh tetapi keberadaanya harus dilihat oleh semua anak bangsa lain dengan karyanya, dengan inovasi nya yang bisa dijangkau dimana saja. Bayangkan hampir tidak ada coffee shop Di Jakarta yang tidak menjual kopi Gayo dan itu luar biasa,” ujar Mardiansyah.