REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permainan lato-lato sedang digandrungi dan menjadi tren di Indonesia. Namun, permainan yang dikenal sebagai clackers balls ini telah dilarang di Amerika Serikat (AS) pada era tahun 1960-an dan 1970-an.
New York Times pada 11 Februari 1971 melaporkan, setidaknya terjadi empat cedera akibat permainan lato-lato. Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengeluarkan peringatan publik terhadap permainan tersebut. Ketika itu, mainan lato-lato mengalami lonjakan popularitas di AS, serupa dengan popularitas hula-hoop pada tahun-tahun sebelumnya.
Komisaris Charles C Edwards dari FDA mengatakan, bola plastik dalam permainan lato-lato beberapa kali pecah menjadi pecahan tajam. Dua anak mengalami luka di dekat mata dari pecahan tajam tersebut. Sementara luka serupa juga diderita oleh dua orang dewasa.
Lato-lato adalah mainan yang terdiri atas dua bola plastik keras, dengan ukuran sedikit lebih kecil dari bola tenis. Kedua bola itu dihubungkan dengan tali dan terdapat cincin jari di tengahnya. Pengguna menyelipkan cincin dan menggoyangkannya ke atas dan ke bawah. Bola kemudian berayun seperti pendulum dan berdenting bersamaan.