REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah optimistis target investasi Indonesia pada 2022 sebesar Rp 1.200 triliun akan tercapai. Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun menargetkan investasi Indonesia pada 2023 mencapai Rp 1.400 triliun dengan penyempurnaan sejumlah regulasi.
"Terkait dengan investasi, ada beberapa hal yang menjadi evaluasi bahwa tahun ini target daripada Rp 1.200 triliun, berdasarkan data BKPM itu bisa dicapai. Cuma Bapak Presiden minta tahun depan targetnya Rp 1.400 triliun perlu ada beberapa regulasi yang disempurnakan yaitu tentunya penyempurnaan peraturan pemerintah," ujar Airlangga usai rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (11/1/2023).
Senada, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah akan terus melakukan perbaikan sejumlah regulasi untuk mencapai target investasi tersebut. Bahlil menjelaskan, terdapat salah satu kendala dalam urusan investasi, yaitu mengenai Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).
"Yang kendalanya itu adalah yang kelas besar, ini terkait dengan RDTR yang mana izin-izin lokasinya di daerah-daerah yang memang belum ada RKKPR-nya. Ini yang kami akan lakukan dalam kurun waktu 3-4 bulan ini agar kemudian proses pengurusan izin lokasinya bisa segera kita lakukan," kata Bahlil.
Terkait amdal, Bahlil mengatakan telah berkoordinasi dengan Menko Kemaritiman dan Investasi serta Menko Perekonomian untuk melakukan percepatan. Menurut Bahlil, pemerintah optimistis mencapai target nilai investasi tersebut jika melihat kondisi ekonomi global maupun nasional dan dengan dukungan stabilitas ekonomi.
"Atas arahan Pak Menko Perekonomian sangat optimistis untuk pertumbuhan, baik karena melihat dari beberapa laporan lembaga-lembaga dunia tentang ekonomi global maupun ekonomi nasional. Tapi saya ingin mengatakan bahwa satu saja catatannya, ekonomi nasional kita 2023 akan baik kalau stabilitas kita akan baik," kata dia.