Rabu 11 Jan 2023 16:46 WIB

Pembunuhan demi Jual Organ Tubuh Terinspirasi Situs Yandex, ICT Watch Beri Tanggapan

Seberapa jauh pengaruh internet terhadap perilaku seseorang terutama remaja?

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Remaja yang bunuh anak berusia 11 tahun demi dijual organ tubuhnya terinspirasi situs Yandex. (Ilustrasi)
Foto: pixabay
Remaja yang bunuh anak berusia 11 tahun demi dijual organ tubuhnya terinspirasi situs Yandex. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Publik dihebohkan dengan kasus pembunuhan oleh dua remaja AD (17) dn MF (15) terhadap anak berusia 11 tahun di Makassar, Sulawesi Selatan. Pembunuhan tersebut dilakukan dengan motif ekonomi yaitu menjual organ tubuh korban.

Mereka "tergoda" menjual organ setelah melihat Yandex yang merupakan mesin pencari buatan Rusiat. Yandex memuat harga jual organ manusia yang nilainya hingga jutaan dolar AS.

Baca Juga

Belakangan ini, internet sering menjadi tempat pencarian jawaban atas pertanyaan-pertanyaan masyarakat. Meski begitu, aktivitas berselancar di internet dinilai perlu dilakukan secara bijak. Seseorang perlu menyaring info apa yang dapat diterima maupun yang sebaiknya ditinggalkan.

Sebenarnya seberapa jauh pengaruh internet terhadap perilaku seseorang terutama remaja? Director Deputy ICT Watch, Widuri, mengatakan, perubahan atau transformasi teknologi apapun bentuknya, mengubah perilaku orang terhadap sesuatu. Sama halnya dengan internet. 

Menurut dia, manusia kini menjadi tidak sabaran. Dulu saat teknologi tidak secanggih sekarang, tingkat kesabaran manusia lebih panjang. 

"Beda ketika sekarang, WA sekian menit tidak dibalas, sudah melihat centang biru tapi tidak dibalas seringnya suuzan atau negatif thinking mengapa tidak langsung dibalas. Padahal yang namanya kegiatan manusia macam-macam. Itu baru satu hal mengenai perubahan perilaku," jelasnya kepada Republika.co.id, Rabu (11/1/2023).

Fenomena crowd behaviour juga terjadi di tengah pesatnya internet. Widuri menganalogikannya seperti kasus tawuran. Ketika ada seseorang meneriaki orang lain padahal dia tidak salah apa-apa, maka mereka ramai-ramai memukuli si orang tersebut. Saat di kerumunan, hal-hal demikian mudah sekali dipancing. 

"Hal itu juga yang terjadi di internet, ketika satu orang memberikan pernyataan provokasi, kemudian ada satu orang lagi menyatakan membenci dia dan apapun itu, ramai-ramai orang melakukan hal yang sama," ujarnya.

Tuntutan remaja sekarang untuk harus bisa selalu update dengan perubahan teknologi menjadi beban sendiri. Misalnya, teman-teman sekitarnya sudah pakai iPhone maka agar tidak dianggap cupu atau kudet, banyak yang memaksakan diri untuk punya iPhone yang sama.

Akhirnya mereka mencari jalan pintas dengan menjual ginjal. Hal ini seperti yang dilakukan kedua pelaku yang berniat menjual ginjal dan organ tubuh lainnya dari korban pembunuhan itu.

"Namun mirisnya, mereka bahkan belum paham bagaimana prosedur penjualan organ itu seperti apa, tetapi sudah nekat untuk menghabisi nyawa orang lain," kata Widuri.

Selain itu, Widuri mengatakan banyak kasus yang ditemui, remaja-remaja yang terlilit utang karena pinjaman online (pinjol) demi memenuhi keinginannya untuk membeli barang mahal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement