REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- The Trade Desk memprediksi streaming video akan menjadi hiburan utama saat Ramadhan 2023. Prediksi tersebut terlihat dari hasil survei kepada dua ribu orang dewasa di Indonesia pada November 2022.
"Dengan perubahan rutinitas sehari-hari selama bulan suci Ramadhan 2023, banyak masyarakat Indonesia akan menyesuaikan kebiasaan konsumsi media digital mereka," kata General Manager Indonesia The Trade Desk, Purnomo Kristanto dalam acara Ramadhan Success with The Trade Desk di Hotel Langham, Jakarta, Rabu (11/1/2023).
Dia menjelaskan, satu dari tiga masyarakat Indonesia berencana untuk mengonsumsi konten streaming video sebagai bentuk hiburan utama sepanjang Ramadhan. Purnomo menambahkan, aktivitas digital juga diprediksi akan meningkat selama Ramadhan tahun ini.
Purnomo mengungkapkan ada waktu favorit saat konsumsi media digital meningkat. "Ramadhan sebagaimana konsumen memulai konsumsi konten streaming video lebih awal saat sahur dan kembali mengaksesnya mendekati waktu berbuka puasa pukul 17.00 WIB dan seterusnya," jelas Purnomo.
Terkait pilihan konten, Purnomo mengatakan, masyarakat Indonesia cenderung fokus pada konten religi saat sahur. Sedangkan konten yang lebih ringan seperti komedi dan film lebih populer menjelang buka puasa.
Purnomo mengakui, pandemi telah mendorong masyarakat Indonesia untuk menggunakan teknologi dalam memenuhi kebutuhan spiritualnya. Survei tersebut menunjukkan bahwa dua dari tiga masyarakat Indonesia melakukan kegiatan keagamaan secara daring, baik melalui aplikasi seluler maupun media daring.
Dia menjelaskan, selama bulan suci Ramadhan, masyarakat Indonesia meningkatkan kegiatan ibadah. Begitu juga dnegan aktivitas keagamaan daring diperkirakan akan meningkat 39 persen dibandingkan bulan lainnya dalam satu tahun.
Purnomo menjelaskan, masyarakat Indonesia yang melek digital banyak beralih ke aplikasi dan saluran digital lainnya untuk mendukung aktivitas Ramadhan. "Jumlah pengguna dan tingkat aktivitas pada saluran dan perangkat digital tumbuh secara signifikan selama Ramadhan, memungkinkan para brand untuk terhubung dengan konsumen dan tetap berada pada top of mind dengan cara yang relevan secara budaya," ucap Purnomo.