Rabu 11 Jan 2023 20:01 WIB

Suku Bunga Acuan BI Berpotensi Naik 25 Bps

Kepala Ekonom BCA David Sumual mengatakan, suku bunga acuan BI berpotensi naik.

Red: Ahmad Fikri Noor
Refleksi layar yang menampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (17/6/2021). Kepala Ekonom BCA David Sumual mengatakan, Bank Indonesia (BI) berpotensi kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Refleksi layar yang menampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (17/6/2021). Kepala Ekonom BCA David Sumual mengatakan, Bank Indonesia (BI) berpotensi kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Ekonom BCA David Sumual mengatakan, Bank Indonesia (BI) berpotensi kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen. BI dinilai masih akan mengikuti kebijakan pengetatan moneter dari negara lain.

"Bisa saja suku bunga acuan ditahan dulu atau naik 25 bps," kata David di Jakarta, Rabu (11/1/2023).

Baca Juga

Ia memperkirakan BI masih akan meneruskan pengetatan kebijakan moneter karena bank sentral negara-negara lain di dunia termasuk bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed) masih berpotensi menaikkan suku bunga acuan.

"Bank sentral global terutama The Fed masih akan menaikkan suku bunganya. Fed Fund Rate kemungkinan masih akan naik 50 sampai 75 bps," katanya.