Rabu 11 Jan 2023 22:20 WIB

173 Ribu Warga Berada di Zona Bahaya Erupsi Gunung Marapi

Erupsi Gunung Marapi terjadi hampir setiap jam.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Ani Nursalikah
Erupsi Gunung Marapi pada Rabu (11/1/2023) pagi. 173 Ribu Warga Berada di Zona Bahaya Erupsi Gunung Marapi
Foto: REPUBLIKA/Febrian Fachri
Erupsi Gunung Marapi pada Rabu (11/1/2023) pagi. 173 Ribu Warga Berada di Zona Bahaya Erupsi Gunung Marapi

REPUBLIKA.CO.ID, SUNGAI PUA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi dampak erupsi Gunung Marapi yang beberapa hari terakhir semakin menunjukkan intensitas tinggi.

Kepala Badan Pelaksana (Kalaksa) BPBD Agam Bambang Warsito mengatakan sebanyak 173.334 orang atau 50.256 Kepala Keluarga di Kabupaten Agam berada di zona bahaya jika erupsi semakin membahayakan.

Baca Juga

“Ada lima kecamatan yang berada di wilayah lereng Marapi,” kata Bambang, Rabu (11/1/2023).

Bambang merinci, lima kecamatan tersebut masing-masing adalah Kecamatan Sungai Pua 27.127 jiwa dari 7.443 Kepala Keluarga, Kecamatan Canduang 25.679 jiwa dari 7.596 KK, Kecamatan Banuhampu 38.431 jiwa dari 10.869 KK, Kecamatan Baso 37.099 jiwa dari 11.351 KK, serta Kecamatan Ampek Angkek dengan penduduk sebanyak 44.998 dari 12.998 KK.

Menurut Bambang, Pemkab Agam selama ini sudah memiliki rencana kontingensi jika terjadi bencana Gunung Marapi. Rencana itu akan terus dimatangkan agar tidak terjadi risiko yang lebih besar saat erupsi semakin membahayakan.

“Kita pernah melakukan simulasi. Kalau yang pernah kita lakukan simulasi, ada kantor camat Canduang yang lama akan jadi jalur evakuasi. Titik kumpul sementara di Koto Hilalang. Bahkan, bukan hanya di Koto Hilalang, titik kumpul sementara yang kita siapkan sampai ke Lapangan Kantin Bukittinggi,” ucap Bambang.

 

Meski begitu, hingga hari ini ia belum menerima laporan adanya dampak hujan abu. Dalam empat hari terakhir, Gunung Marapi menunjukkan intensitas tinggi.

Erupsi terjadi hampir setiap jam. Hingga Rabu (11/1/2023) pukul 12.00 WIB, Pos Pengamatan Gunung Marapi di Bukittinggi mencatat terjadi 16 kali erupsi.

Sejak diketahui erupsi pertama kali pada Sabtu (7/1/2023), sudah terjadi 131 kali erupsi dengan tinggi kolom abu antara 200 hingga 800 meter dari atas puncak. Saat ini, Marapi berada pada Status Level II atau Waspada. Warga diminta tidak mendekati Marapi pada radius tiga kilometer dari kawah atas dari puncak.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement