Rabu 11 Jan 2023 22:22 WIB

Kejahatan di Tasikmalaya Naik 10,17 Persen, Ekonomi Jadi Salah Satu Penyebabnya

Kejahatan juga meningkat karena adanya kesempatan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Karta Raharja Ucu
Ilustrasi Kejahatan. Tingkat kejahatan di Tasikmalaya naik 10 persen pada 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.
Foto: pixabay
Ilustrasi Kejahatan. Tingkat kejahatan di Tasikmalaya naik 10 persen pada 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Jumlah tindak pidana konvensional di wilayah hukum Kepolisian Resor (Polres) Tasikmalaya Kota sepanjang 2022 mengalami peningkatan sekitar 10,17 persen dibandingkan 2021. Salah satu faktor meningkatnya tindak kriminalitas itu diduga disebabkan kondisi ekonomi.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Tasikmalaya Kota, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Agung Tri Poerbowo, mengakui, jumlah tindak pidana konvensional memang mengalami peningkatan. Menurut dia, faktor ekonomi kemungkinan menjadi salah satu penyebab peningkatan kasus itu.

"Ekonomi memang menjadi faktor, tapi bukan yang utama. Tidak kejahatan terjadi karena berbagai faktor, salah satunya karena ada kesempatan," kata dia kepada Republika.co.id, Rabu (11/1/2023).

Kepolisian, kata dia, akan terus berupaya untuk menekan angka kriminalitas di wilayah hukum Polres Tasikmalaya Kota. Salah satu langkah yang akan dilakukan untuk itu adalah meningkatkan kegiatan rutin patroli.

Sebelumnya, dalam kegiatan ekspos akhir tahun, Kapolres Tasikmalaya Kota, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Aszhari Kurniawan, mengatakan, terdapat sebanyak 876 kasus tindak pidana konvensional (pencurian, penganiayaan, dan pembunuhan) yang ditangani Polres Tasikmalaya Kota sepanjang 2022. Angka itu meningkat dibandingkan jumlah kasus tindak pidana konvensional yang ditangani sepanjang 2021, yaitu 786 kasus. "Tahun 2022 meningkat 10,17 persen," kata dia, akhir tahun 2022.

Menurut Aszhari, data itu akan menjadi catatan untuk evaluasi penegakan hukum. Ia juga meminta maaf apabila aparat kepolisian belum maksimal dalam melayani masyarakat.

"Kalau pelayanan masih jauh dari harapan masyarakat, kami mohon maaf. Ini jadi pemicu untuk meningkatkan kinerja kami," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement