Kamis 12 Jan 2023 00:23 WIB

Warga Cianjur di Pengungsian Tetap Menjaga Kebersihan

Posko pengungsian gempa Cianjur terus dipantau pemda setempat.

Red: Erdy Nasrul
Sejumlah anak bermain di dalam tempat darurat untuk hunian di Kampung Surupan, Desa Sukawangi, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Senin (9/1/2023). Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Jabar Quick Response membangun 20 hunian sementara atau tempat darurat untuk hunian warga terdampak gempa bumi di kawasan tersebut.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Sejumlah anak bermain di dalam tempat darurat untuk hunian di Kampung Surupan, Desa Sukawangi, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Senin (9/1/2023). Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Jabar Quick Response membangun 20 hunian sementara atau tempat darurat untuk hunian warga terdampak gempa bumi di kawasan tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Wakil Bupati Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, TB Mulyana Syachrudin, meminta warga korban gempa yang masih tinggal di dalam posko pengungsian tetap menjaga kebersihan lingkungan sekitar agar terhindar dari penyakit karena curah hujan masih tinggi.

"Curah hujan masih tinggi sehingga dapat membawa penyakit ketika lingkungan posko pengungsian banyak tergenang air, sehingga warga yang masih bertahan di dalam tenda harus rajin membersihkan lingkungan termasuk dari sampah," katanya.

Setiap mengunjungi posko pengungsian, pihaknya bersama warga bergotong royong membersihkan lingkungan sekitar agar tetap bersih dan tidak menjadi sarang penyakit, meski tenda komunal yang berjajar diisi puluhan bahkan ratusan orang.

"Jangan malu untuk turun langsung membersihkan sampah yang bertebaran di lingkungan posko pengungsian karena akan menimbulkan penyakit dan sampah semakin menumpuk. Ini harus menjadi kewajiban warga agar kesehatan mereka terjaga dan lingkungan tetap bersih," katanya.

Kang Mul sapaan akrab Wabup Cianjur mengatakan hingga saat ini, pihaknya masih rajin mendatangi posko pengungsian untuk mendengarkan langsung keluhan warga yang sudah berharap segera pindah ke rumahnya masing-masing setelah mendapat bantuan dari pemerintah.

Tidak hanya segera dibangunkan rumah, warga juga meminta pendistribusian logistik yang mulai berkurang kembali dipasok pemerintah sementara kebutuhan masih tetap harus terpenuhi sedangkan mereka belum dapat menggarap lahan-nya setelah gempa 5.6 magnitudo mengguncang Cianjur di akhir tahun lalu.

"Pemerintah akan selalu hadir di tengah warga korban gempa, sampai mereka kembali ke rumahnya masing-masing, kami meminta warga bersabar menunggu uang bantuan segera turun dan mereka dapat kembali membangun rumahnya," kata Kang Mul.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَّعَلَى الثَّلٰثَةِ الَّذِيْنَ خُلِّفُوْاۗ حَتّٰٓى اِذَا ضَاقَتْ عَلَيْهِمُ الْاَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ وَضَاقَتْ عَلَيْهِمْ اَنْفُسُهُمْ وَظَنُّوْٓا اَنْ لَّا مَلْجَاَ مِنَ اللّٰهِ اِلَّآ اِلَيْهِۗ ثُمَّ تَابَ عَلَيْهِمْ لِيَتُوْبُوْاۗ اِنَّ اللّٰهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ ࣖ
dan terhadap tiga orang yang ditinggalkan. Hingga ketika bumi terasa sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas dan jiwa mereka pun telah (pula terasa) sempit bagi mereka, serta mereka telah mengetahui bahwa tidak ada tempat lari dari (siksaan) Allah, melainkan kepada-Nya saja, kemudian Allah menerima tobat mereka agar mereka tetap dalam tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.

(QS. At-Taubah ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement